Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi prakiraan cuaca untuk Jumat, 11 Juli 2025.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berasap atau berkabut, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina dan di Samudra Hindia Barat Bengkulu yang membentuk daerah konvergensi dan daerah pertemuan angin, memanjang di Laut Filipina dan Perairan Barat Bengkulu.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi lainnya terpantau di Perairan Utara Aceh dari Riau hingga Selat Malaka, di Laut Cina Selatan, Laut Jawa bagian Timur, dari Selat Makassar bagian Selatan hingga Kalimantan Selatan, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Laut Arafuru hingga Laut Banda, dari Papua Pegunungan hingga Papua dan di Samudra Pasifik Utara Papua.
Sedangkan daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau di Laut Andaman, Laut Natuna, Laut Cina Selatan, Perairan Selatan Jawa Timur hingga Banten, Laut Flores, Laut Arafuru, Laut Banda, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik Utara Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.
Kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat yang perlu diwaspadai, serta waspadai juga potensi angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai lebih dari 25 not diprediksi terdapat di Perairan Utara Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Arafuru, Laut Timur, Laut Banda, dan Samudra Hindia sebelah Barat Daya Banten yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan tersebut.
Prakiraan cuaca ini merupakan gambaran umum kondisi cuaca di wilayah masing-masing.
Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik dan terkini setiap 3 jam, masyarakat dapat mengakses aplikasi Info BMKG yang tersedia di Play Store dan App Store.
Sumber: YouTube BMKG
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG merilis prakiraan cuaca Sabtu, 12 Juli 2025 dengan peringatan cuaca ekstrem, hujan lebat, hingga potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia. Simak selengkapnya!
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 17 Juni 2025, meliputi potensi hujan ringan hingga hujan petir di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG melaporkan adanya sirkulasi siklonik di Perairan Barat Daya Banten, Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Laut Seram
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau update prakiraan cuaca setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG atau website resmi www.bmkg.go.id
Kondisi ini yang membentuk daerah perlembatan angin atau konvergensi di wilayah Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Maluku, dan Perairan utara Maluku Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved