Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIDUR di lantai adalah kebiasaan atau praktik seseorang berbaring dan beristirahat langsung di permukaan lantai, baik dengan atau tanpa alas tambahan seperti tikar, matras, atau selimut.
Meski umum dilakukan di beberapa budaya atau situasi tertentu, tidur di lantai memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami.
Tidur di lantai mungkin terasa nyaman bagi sebagian orang, terutama saat cuaca panas. Namun, kebiasaan ini juga dapat membawa beberapa risiko kesehatan, terutama jika dilakukan dalam kondisi yang kurang higienis atau tanpa alas yang memadai.
Tidur di lantai yang dingin dapat menyebabkan tubuh kehilangan panas secara berlebihan, yang sering dihubungkan dengan gejala seperti kembung, mual, atau tidak enak badan.
Permukaan lantai yang keras tidak memberikan dukungan optimal untuk tubuh, sehingga dapat menyebabkan nyeri otot atau sendi, terutama di punggung dan leher.
Lantai sering menjadi tempat berkumpulnya debu dan alergen. Tidur terlalu dekat dengan lantai dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, seperti asma atau alergi.
Lantai yang tidak bersih mungkin mengandung kuman, bakteri, atau virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit atau penyakit lainnya.
Tidur langsung di lantai yang sangat dingin, terutama tanpa alas yang memadai, dapat menurunkan suhu tubuh secara drastis dan menyebabkan hipotermia, terutama pada bayi atau lansia.
Posisi tubuh di atas permukaan keras seperti lantai dapat menghambat aliran darah, yang dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan.
Tidur di lantai dalam posisi yang tidak nyaman bisa memberi tekanan berlebih pada saraf, yang dapat menyebabkan nyeri atau kerusakan saraf jangka panjang.
Lantai yang baru dibersihkan dengan bahan kimia keras mungkin meninggalkan residu beracun yang bisa terhirup atau terserap oleh kulit.
Kotoran, debu, dan tungau di lantai dapat memicu iritasi atau alergi pada kulit, terutama jika lantai tidak sering dibersihkan.
Lantai sering menjadi tempat serangga seperti semut, kecoa, atau laba-laba berkumpul. Tidur di lantai meningkatkan risiko gigitan serangga atau kontak dengan hewan kecil.
Tidur tanpa dukungan yang tepat dari kasur dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk, terutama jika kebiasaan ini dilakukan dalam jangka panjang.
Gerakan tiba-tiba saat tidur di lantai keras dapat meningkatkan risiko keseleo atau cedera, terutama jika posisi tidur tidak ideal.
Meski tidur di lantai memiliki beberapa manfaat seperti membantu menjaga tulang belakang lurus, risiko kesehatannya tetap harus diperhatikan, terutama jika dilakukan terus-menerus tanpa langkah pencegahan. (Z-12)
Tidur di lantai kadang direkomendasikan untuk penderita sakit punggung ringan asalkan menggunakan alas tipis dan bersih, serta dilakukan tidak terlalu lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved