Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KETUA Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa usulan untuk membangun SMA Unggulan Garuda sudah disampaikan pemerintah kepada DPR sejak Desember 2024 lalu. Program ini dikatakan memiliki tujuan yang cukup baik.
“Tujuan SMA Unggulan Garuda adalah mencetak generasi muda yang unggul secara akademik, memiliki karakter kuat, dan berdaya saing global, sambil tetap berakar pada nilai-nilai budaya lokal dan nasional. Untuk mencapai hal ini, perlu investasi khusus untuk siswa-siswa berpotensi tinggi, berprestasi, dari latar belakang ekonomi rendah/menengah dari seantero nusantara,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (5/1).
Lebih lanjut, menurutnya pembangunan SMA Unggulan Garuda adalah strategi mengatasi kemiskinan sains dan teknologi, degan target diterima di 100 universitas terbaik dunia. SMA ini dirancang untuk fokus pada pendidikan berbasis riset dan inovasi, sehingga ditangani langsung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
“Persebaran SMA Unggulan Garuda, baik yang baru maupun transformasi, dirancang untuk saling melengkapi untuk pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia. Gurunya pun, juga disiapkan melalui Program Pelatihan Guru di SMA Unggul Garuda Transformasi,” tegas Hetifah.
Terkait program SMA Unggulan Garuda ini, secara umum, Hetifah mendukung, karena program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, mengingat untuk mencapai Indonesia Emas 2045, akselerasi pendidikan sangat penting.
Akselerasi pendidikan ini dikatakan penting untuk meningkatkan daya saing global, mendorong inovasi, mengurangi ketimpangan, menjawab tantangan masa depan, dan mengoptimalkan bonus demografi. Akselerasi pendidikan adalah fondasi utama untuk transformasi Indonesia menjadi negara maju yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami juga memberikan masukan pada Kemendiktisaintek jangan sampai program ini hanya dapat diakses oleh siswa dari kelompok sosial tertentu, misalnya, siswa yang sudah berprestasi atau dari keluarga mampu, sehingga menimbulkan ketimpangan akses pendidikan. Sekolah unggulan dapat mengalihkan perhatian dan sumber daya dari sekolah-sekolah biasa, memperburuk kesenjangan mutu pendidikan,” jelasnya.
“Jika program terlalu padat atau tidak realistis, siswa bisa merasa terbebani secara mental dan emosional, yang mengurangi efektivitas pembelajaran. Fokus pada unggulan dapat menimbulkan tekanan bagi siswa dan orang tua untuk terus bersaing, sehingga memicu stres dan kecemasan. Atau, juga Sekolah yang tidak termasuk dalam kategori unggulan bisa dianggap kurang berkualitas, yang berdampak pada motivasi siswa dan tenaga pendidik jadi ada stigmatisasi, tidak unggul tidak bagus,” tandas Hetifah.(H-2)
Daftar 25 SMA terbaik di Jawa Barat 2025 berdasarkan nilai UTBK. Pilihan sekolah unggulan untuk masa depan yang cerah.
Saat ini kebutuhan sekolah di Indonesia adalah mutu sekolah dapat merata di mana pun berada.
KEMENTERIAN Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp5,9 triliun untuk tahun 2026.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Pentingnya peran DWP dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya di bidang pendidikan tinggi.
MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan upaya penguasaan riset jadi tanggung jawab bersama.
KSTI 2025 ini juga dikatakan menjadi pertemuan untuk menyusun Peta Jalan Riset, Inovasi dan Teknologi di Indonesia,
Hasil studi tersebut merupakan momentum untuk meningkatkan minat serta partisipasi masyarakat terhadap saintek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved