Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jangan Panik! Begini Cara Tepat Mengatasi Keracunan Makanan dan Mengenali Gejalanya

Abriel Okta Rosetta
27/12/2024 16:07
Jangan Panik! Begini Cara Tepat Mengatasi Keracunan Makanan dan Mengenali Gejalanya
Cara Tepat Mengatasi Keracunan Makanan(Ilustrasi)

TAHUKAH Anda bahwa sepiring makanan lezat bisa berubah menjadi ancaman kesehatan yang serius?

Berbagai jenis makanan, seperti telur dan seafood mentah, dapat menjadi sumber racun yang berbahaya bagi tubuh jika tidak dibersihkan dan dimasak dengan tepat.

Bakteri seperti Salmonella dan kawan-kawannya bisa bersembunyi di mana saja, menunggu kesempatan untuk menyerang.

Melansir dari catatan Databoks, dalam kurun waktu setahun terakhir, terdapat lebih dari 6.000 kasus keracunan makanan dan obat-obatan di Indonesia.

Dengan tingginya jumlah kasus ini, penting bagi kita untuk memahami gejala, durasi, hingga langkah-langkah yang harus diambil saat mengalami keracunan makanan.

Gejala Keracunan Makanan

Menurut National Institute of Health (NIH), keracunan makanan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau racun dari mikroorganisme.

Kontaminasi dapat terjadi pada berbagai tahap, mulai dari proses produksi hingga penyajian makanan.

Beberapa bakteri umum penyebab keracunan makanan adalah SalmonellaEscherichia coli (E. coli), dan Listeria. Berikut adalah gejala umum yang sering muncul:

  • Mual dan Muntah: Tanda awal yang sering terjadi, di mana tubuh berusaha mengeluarkan zat berbahaya dari sistem pencernaan.

  • Diare: Kotoran encer atau berair akibat iritasi pada saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan dehidrasi jika tidak ditangani.

  • Kram dan Nyeri Perut: Disebabkan oleh kontraksi otot usus yang berlebihan sebagai respons terhadap infeksi.

  • Demam: Peningkatan suhu tubuh yang menandakan sistem kekebalan sedang melawan infeksi.

  • Kelelahan: Tubuh merasa lemah akibat kehilangan cairan dan energi.

Durasi gejala keracunan makanan bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Gejala pertama bisa muncul dalam 1 jam hingga 3 minggu setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Sebagian besar kasus bersifat ringan dan gejala akan membaik dalam 1–3 hari tanpa perawatan medis khusus.

Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat berlangsung lebih lama, terutama jika disebabkan oleh bakteri yang bertahan lama atau jika individu memiliki kondisi kesehatan yang mendasari.

Pertolongan Pertama untuk Keracunan Makanan

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala keracunan makanan, berikut langkah-langkah yang dapat membantu:

  1. Minum Banyak Cairan: Ganti cairan yang hilang akibat muntah dan diare dengan air putih, larutan rehidrasi oral, atau air kelapa.

  2. Beristirahat: Istirahat membantu tubuh memfokuskan energi untuk melawan infeksi.

  3. Hindari Makanan Padat: Saat gejala masih aktif, berikan jeda pada perut untuk beristirahat dan pulih.

  4. Konsumsi Makanan Mudah Dicerna: Setelah gejala mereda, konsumsi makanan rendah serat seperti pisang, roti panggang, atau nasi putih.

Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Dengan pengetahuan tentang gejala, durasi, dan langkah penanganan yang tepat, Anda dapat lebih siap menghadapi keracunan makanan.

Namun, selalu ingat bahwa pencegahan adalah langkah terbaik. Perhatikan kebersihan dan keamanan makanan mulai dari proses pemilihan, penyimpanan, hingga penyajian.

Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa menikmati makanan tanpa rasa khawatir. Tetap waspada dan jaga kesehatan Anda! (Berbagai Sumber/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya