Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon merespons batalnya pameran tunggal Yos Suprato yang semula akan digelar di Galeri Nasional. Fadli Zon mengatakan permasalahannya terletak pada tidak ada kesepakatan seniman dengan kurator pameran.
“Jadi biasa dalam pameran itu harus ada kurator. Kemudian kesepakatannya tema tertentu, kalau tidak salah (temanya) tentang kedaulatan pangan. Tetapi ada sejumlah lukisan itu kabarnya dipasang sendiri oleh sang seniman,” ucap Fadli Zon di Jakarta, Jumat (20/12).
Lebih lanjut Fadli Zon mengatakan bukan hanya tidak sesuai tema, ada juga lukisan yang dinilai vulgar.
“Misalnya ada satu lukisan, ya saya juga menerima gambarnya, itu orang yang sedang telanjang, bersenggama, dan memakai topi yang punya ciri budaya tertentu, seperti topi raja Mataram, atau raja jawa dan sebagainya. Itu akan bisa menyinggung orang lain,” ucap Fadli Zon.
Sehingga Ia mengatakan hal itulah yang menjadi alasan kurator tidak sepakat. Sehingga kurator mengundurkan diri.
“Karena kuratornya mengundurkan diri. Ya tidak mungkin ada pameran tanpa ada kurator," ujarnya.
Sebagai informasi Pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional, Jakarta, 19 Desember 2024 batal dibuka. Pengunjung yang hadir di pembukaan pada Kamis (19/12) malam dilarang melihat pameran.
Menurut Yos, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima dari 30 lukisan yang dikurasi, diturunkan. Tapi Yos menolak. Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia.
Yos mengatakan jika kelima lukisan tersebut diturunkan, maka ia akan membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogyakarta.
Sementara itu, Penanggung jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra meminta maaf terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto.
Ia menjelaskan alasan pameran Yos Suprapto ditunda. Menurutnya karena pihaknya telah mempertimbangkan faktor teknis, yakni mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo, akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan. (P-5)
KOMISIONER Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah menyesalkan pembredelan terhadap pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari, menilai pembredelan pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan bertentangan dengan konstitusi.
PAMERAN lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional, Jakarta (19/12), batal dibuka.
Galeri Nasional Indonesia meminta maaf terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang ditunda. Pihaknya telah mempertimbangkan faktor teknis yakni mundurnya kurator pameran.
Galeri Nasional menanggapi penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) akibat mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved