Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Acara Dunia Tanpa Luka Digelar untuk Peringati Hari Antikekerasan pada Perempuan

Basuki Eka Purnama
18/12/2024 08:48
Acara Dunia Tanpa Luka Digelar untuk Peringati Hari Antikekerasan pada Perempuan
Acara Dunia Tanpa Luka(MI/HO)

KOMUNITAS Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB) menyelenggarakan acara bertajuk Dunia Tanpa Luka di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Acara ini digelar sebagai puncak peringatan Hari Antikekerasan terhadap Perempuan, sebuah kampanye global yang berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember setiap tahunnya.

Acara yang mengundang lebih dari 1.500 tamu dari berbagai komunitas ini menghadirkan beragam kegiatan edukatif, inspiratif, dan menghibur. Para narasumber talkshow, seniman, aktivis, dan pengisi acara bersatu menyuarakan pentingnya penghentian kekerasan dalam segala bentuknya—baik fisik, psikis, seksual, ekonomi, maupun kekerasan berbasis gender online.

Dunia Tanpa Luka dirancang untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran, serta mendorong tindakan nyata dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Founder KPPB dan Ketua Panitia Meiline Tenardi menyampaikan, “Melalui acara ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa kekerasan tidak boleh dibiarkan dalam bentuk apa pun. Dengan menghormati dan menghargai diri sendiri, kita semua dapat menjadi agen perubahan untuk menghentikan kekerasan dan membangun masa depan yang lebih aman, adil, dan bermartabat.”

Acara diawali dengan pemutaran film pendek Dunia Tanpa Luka, yang mengisahkan perjuangan seorang perempuan, Naya (diperankan oleh Rania Putrisari), menghadapi kekerasan domestik. Film ini memberikan pesan mendalam bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk bermimpi, bangkit, dan hidup tanpa kekerasan.

Talkshow inspiratif menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu:

  • Rieke Diah Pitaloka – Anggota DPR RI dan aktivis perempuan,
  • Ratih Ibrahim – Psikolog Klinis,
  • Valentina Sagala – Lawyer dan aktivis hak perempuan,
  • Petty S. Fatimah – Komunikator dan spesialis pemberdayaan perempuan.

Dalam diskusi, para narasumber membahas berbagai topik, mulai dari tanda-tanda kekerasan, dampaknya, hingga langkah konkret untuk mencegah kekerasan dan mendukung korban.

Selain itu, pementasan seni bertema “Problema” dari Yayasan Belantara Budaya Indonesia dan karya seni puisi serta gerak bertajuk “Gema Ruang Hati” persembahan dari Laura Muljadi memberikan pesan emosional dan inspirasi bagi seluruh hadirin.

Untuk menambah semarak, hiburan musik dari Clara Gopa berhasil menghidupkan suasana dengan energi dan semangat positif.

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penandatanganan banner “Setop Kekerasan terhadap Perempuan” oleh narasumber, aktivis, dan pesohor yang peduli terhadap isu ini. 

Banner tersebut diserahkan secara simbolis oleh Meiline Tenardi kepada perwakilan pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penghentian kekerasan.

Acara ini ditutup dengan aksi sosial berupa pembagian 1.500 paket sembako kepada perempuan dari berbagai komunitas sebagai wujud kepedulian KPPB untuk mendukung mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya