Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
UNIVERSITAS Pancasila (UP) terus menjalin kerja sama internasional dengan sejumlah perguruan tinggi luar negeri. Baru-baru ini, kerja sama itu melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara UP dengan program studi Kajian Asia Timur Oxford University, Inggris, dan Pyongtek University, Korea Selatan.
Hal ini terungkap saat kunjungan kerja delegasi UP selama satu minggu ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Indonesia untuk Inggris dan Oxford University, di London, Inggris.
Dalam kunjungan kerjanya, delegasi UP dipimpin Rektor UP Prof Marsudi Wahyu Kisworo, didampingi Sekretaris UP Diennaryati Tjokrosuprihatono dan Kepala Biro Komunikasi UP Fitria Angeliqa.
Pada penandatanganan MoU itu, UP diwakili Rektor UP Prof Marsudi Wahyu Kisworo, Oxford University diwakili Prof Jieun Kiaer, dan Pyongtek University diwakili Prof Kim Dhe Wann.
Rektor UP Prof Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan kerja sama tripartit ini bertujuan mengembangkan pengajaran dengan pendekatan interactive learning dan kontekstual untuk memberikan wawasan budaya dan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan global.
"Adapun kerja sama dengan Pyongtek University bertujuan membuka peluang magang dan studi lanjutan bagi mahasiswa UP ke Korea Selatan dan sebaliknya," ucap Marsudi.
Ia menjelaskan kunjungan kerja delegasi UP dimulai dari mengunjungi KBRI di London yang diterima Wakil Duta Besar RI Sahadatun Donatirin.
Dalam diskusi dengan pihak KBRI, delegasi UP membicarakan mengenai peluang dan tantangan kerja sama pendidikan di tingkat internasional di tengah dinamika global saat ini yang menekankan kolaborasi dan sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan semua stakeholder.
Usai diskusi, Prof Marsudi beserta delegasi diundang menghadiri jamuan makan malam di kediaman Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya.
Di sela kunjungan kerja, Marsudi mendapat kesempatan menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Oxford University.
Pada diskusi bertema Empowering Indonesia’s Future: The Role of Education, Technology, and Global Collaboration itu, Marsudi membahas peran vital pendidikan, teknologi, dan kolaborasi global untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Dengan tekad kuat dan langkah strategis, kami akan terus mengukuhkan posisi sebagai garda terdepan pendidikan bertaraf internasional," kata Marsudi.
Kegiatan ini juga, lanjut dia, menjadi ajang interaksi antara pelajar Indonesia di Oxford University dan pemimpin pendidikan dari Tanah Air khususnya UP.
"Kehadiran kami ingin memberikan perspektif praktis dan akademik mengenai peran pendidikan tinggi dalam menciptakan generasi unggul, kreatif, dan inovatif," pungkas Marsudi. (H-2)
MoU itu mencakup pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, dengan penekanan khusus pada sertifikasi halal berbasis teknologi blockchain.
Kawasan industri ini akan dirancang sebagai ekosistem komprehensif berbasis energi bersih.
Kelima kesepakatan ini menjadi landasan kerja sama konkret dalam mendorong ekonomi hijau, ketahanan pangan, dan konektivitas energi lintas batas.
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Prasetiya Mulya.
Unhas menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) penting dengan PT Vale Indonesia Tbk (Anggota Mind ID) dan Huayou di Hal Taman Antar Bangsa TAB) PT Vale di Sorowako
Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya bersama meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Inggris di lebih dari 160 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA).
PAM JAYA berharap dapat menjaga kontinuitas rencana pemenuhan kebutuhan air minum tanpa tergantung pada satu sumber utama.
Fery menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved