Tren Desain Interior dan Pilihan Furnitur di Indonesia Mulai Bergeser

Basuki Eka Purnama
10/12/2024 04:13
Tren Desain Interior dan Pilihan Furnitur di Indonesia Mulai Bergeser
Ilustrasi--Sejumlah pelaku usaha dari luar negeri melihat hasil furniture yang dipamerkan pada Trade Expo 2022 atau Pameran Perdagangan Indonesia 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten.(ANTARA/Muhammad Iqbal)

PARA pengusaha furnitur di Indonesia tetap optimistis dengan perdagangan furnitur di 2025, meski dengan sedikit catatan. 

Executive Director Malinda Furniture Gallery Andy Lim mengungkapkan pihaknya yakin di masa depan dengan perkembangan perdagangan dan desain furnitur bisa stabil. 

"Dengan catatan harus bekerja lebih keras, memunculkan brand baru, meningkatkan nilai bisa jauh lebih tinggi. Jika mungkin low price, tapi better value," ungkapnya, akhir pekan lalu. 

Dia meyakini perkembangan desain furnitur untuk memenuhi kebutuhan desain interior akan semakin berkembang dan banyak pilihan sehingga pelaku usaha di bidang ini seyogyanya juga bisa memberi pilihan yang lebih baik, maju, dan canggih terutama dikaitkan dengan teknologi.

Andy juga mengungkapkan, di masa kini, kalangan ekonomi menengah ke atas sudah enggan menghabiskan waktu untuk memilih furnitur yang beragam warna. 

"Mereka umumnya datang ke showroom usai membeli apartemen atau tempat tinggal, membawa denah, kemudian berkonsultasi dan mengemukakan keinginan mereka," kata dia, saat peluncuran Sogal Indonesia Design District (IDD), Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten.

Selanjutnya, mereka berdiskusi hingga titik temu penyelarasan warna dan gaya rumah hingga furnitur yang menyatu secara keseluruhan.

Pergeseran ini, disebutnya sebagai gaya tradisional ke modern seperti yang diusung oleh Sogal. 

"Jadi dulu tradisional seseorang belanja furniture dan juga fasilitas per bagian rumah seperti dapur, kamar, ruang tamu, per bagian, tetapi kini ada pergeseran semua diberikan pada desainer interior, diberi pilihan agar harmonis sesuai warna, bentuk, ukuran, tidak terlalu banyak vendor," kata Andy. 

Dia menambahkan untuk kalangan menengah ke atas semakin maju, mereka tidak lagi mau memikirkan hal yang remeh, terdepan bagi mereka adalah indah, dengan teknologi yang mumpuni, sekaligus membuat nyaman. 

"Berbeda dengan orang kaya zaman dahulu, rumahnya terlihat besar dan mewah di depan, tetapi dalamnya berantakan. Sekarang berbeda, bukan hanya mau mewah tapi dalamnya mau nyaman dan berkualitas. Mereka mengisi dengan furnitur yang bergaya tanpa meninggalkan kenyamanan," papar Andy.

Bercerita tentang Sogal, meski terinspirasi dari Prancis, namun dieksekusi oleh Tiongkok. 

"Ini adalah hasil kerja sama dengan Sogal Prancis, Tiongkok mendapatkan lisensi untuk mengembangkan di negara mereka yang lambat laun mendapatkan izin hingga pasar Asia. Bagi Indonesia, ini adalah sebuah kebaikan karena produk mereka akan lebih murah ketimbang impor dari Eropa," tutup Andy. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya