Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TAHUKAH Anda pada 3 Desember, dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional. Momen ini menjadi pengingat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang hak, martabat, dan kontribusi penyandang disabilitas di masyarakat.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan disabilitas? Mari kita mengenal lebih dekat apa itu disabilitas.
Disabilitas adalah kondisi yang memengaruhi tubuh atau pikiran seseorang sehingga menimbulkan kesulitan dalam melakukan aktivitas tertentu (keterbatasan aktivitas) dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (pembatasan partisipasi).
Jenis disabilitas sangat beragam, mulai dari yang memengaruhi kemampuan penglihatan, pendengaran, pergerakan, berpikir, mengingat, belajar, hingga komunikasi dan hubungan sosial.
Meski sering kali dianggap sebagai satu kelompok, penyandang disabilitas adalah komunitas yang sangat beragam. Dua individu dengan jenis disabilitas yang sama pun bisa mengalami tantangan dan kebutuhan yang sangat berbeda.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan disabilitas memiliki tiga dimensi utama:
Adapun melansir dari laman Health, disabilitas sering terjadi dengan beberapa faktor-faktor berikut:
Hidup dengan disabilitas sering kali dapat menimbulkan beberapa tantangan dalam aspek fisik, sosial, ekonomi, dan emosional dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Sebagai contoh berikut:
Orang dengan disabilitas mungkin lebih mungkin mengalami kondisi seperti obesitas , penyakit jantung, dan diabetes.
Penyandang disabilitas juga sering menghadapi kendala dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Faktanya, 25% orang dewasa penyandang disabilitas di AS memiliki kebutuhan kesehatan yang tidak terpenuhi atau tidak memiliki penyedia layanan kesehatan tetap. Diperlukan lebih banyak sumber daya bagi penyandang disabilitas dan penyedia layanan kesehatan yang memiliki pengetahuan tentang disabilitas.
Jika seseorang memiliki disabilitas, kemungkinan sadar akan adanya perubahan dalam suasana hati dan harga diri. Harga diri yang rendah dapat meningkatkan risiko kecemasan , depresi, penggunaan zat terlarang, dan perilaku antisosial. Sebuah studi tahun 2022 menemukan orang yang dapat menerima disabilitas mereka dan hidup dengan baik dengan kondisi mereka biasanya memiliki harga diri yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.
Namun, disabilitas bukanlah halangan untuk meraih mimpi atau berpartisipasi dalam kehidupan. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, setiap individu, termasuk mereka yang menyandang disabilitas, dapat menjalani kehidupan yang penuh makna dan produktif.
Mari kita bersama-sama menciptakan dunia yang inklusif dan ramah untuk semua! (Health/CDC/Z-3)
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved