Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Ini 5 Dongeng Indonesia yang Paling Terkenal

Alya Putri Abi
27/11/2024 10:59
Ini 5 Dongeng Indonesia yang Paling Terkenal
Ilustrasi--Sejumlah peserta memperhatikan pendongeng saat latihan mendongeng di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.(ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

INDONESIA kaya akan budaya dan tradisi dan banyak daerah di Indonesia yang memiliki cerita rakyat yang diceritakan secara turun-temurun, sehingga menjadi dongeng. Dongeng-dongeng Indonesia tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral dan nilai-nilai budaya.

Secara umum, dongeng adalah cerita fiksi yang diceritakan secara lisan atau tertulis, yang biasanya mengandung unsur-unsur imajinatif, seperti makhluk ajaib, tokoh-tokoh fantastis, dan peristiwa yang tidak mungkin terjadi dalam kenyataan.

Pada 2016, pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengumpulkan dan menyebarluaskan 165 dongeng cerita rakyat dari 34 provinsi.

Dongeng-dongeng ini ditranskripsi dan ditulis ulang dari bentuk aslinya dan disediakan secara daring agar dapat diakses lebih luas, terutama oleh pelajar. Dongeng-dongeng tersebut digunakan sebagai teks pelengkap dalam pendidikan karakter.

Dilansir dari The Most Popular Indonesian Folk Tales karya Ali Muakhir dan buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia (2013) karya Irwan Rouf, serta beberapa sumber lainnya, berikut adalah 5 dongeng yang paling terkenal di Indonesia:

1. Roro Jonggrang

Pinterest

Dahulu kala, di kerajaan Prambanan, terdapat seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Ayahnya, Raja Prambanan, kalah dalam perang melawan Bandung Bondowoso, seorang raja dari kerajaan seberang.

Bandung Bondowoso yang jatuh cinta pada Roro Jonggrang pun meminta agar sang putri menikah dengannya, namun Roro Jonggrang menolak. 

Karena tidak terima dengan penolakan tersebut, Bandung Bondowoso memasukkan Roro Jonggrang ke dalam penjara bersama dayang-dayangnya. 

Setiap hari, Bandung Bondowoso memohon agar Roro Jonggrang menikah dengannya. Karena terus-menerus diminta, Roro Jonggrang akhirnya memberi syarat yang sangat sulit. Ia mengatakan jika Bandung Bondowoso berhasil membangun seribu candi dalam satu malam, ia akan menikah dengannya.

Bandung Bondowoso pun setuju dan meminta bantuan jin untuk membantunya. Namun, Roro Jonggrang yang khawatir akan kalah dalam ujian ini bersekongkol dengan dayang-dayangnya untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso. 

Bandung Bondowoso yang sedang sibuk membangun candi merasa kecewa karena ia hanya berhasil membangun 999 candi, satu candi kurang dari seribu. Marah, Bandung Bondowoso mengubah Roro Jonggrang menjadi candi ke seribu. Hingga kini, di Candi Prambanan, terdapat patung cantik yang dipercaya sebagai Roro Jonggrang.

2. Bawang Merah dan Bawang Putih

Pinterest

Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan dua anak perempuan, Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang Merah sangat malas, sombong, dan suka iri hati, sedangkan Bawang Putih baik hati, rajin, dan selalu sabar. Walau Bawang Putih sering diperlakukan buruk oleh ibu dan kakaknya, dia tetap sabar dan berusaha membantu mereka.

Suatu hari, Bawang Putih sedang mencuci baju di sungai ketika pakaian ibunya terbawa arus. Dia pun mencari pakaian tersebut dan menemui seorang perempuan tua yang tinggal di gua. Perempuan itu memberikan pakaian yang hilang dengan syarat agar Bawang Putih membantu pekerjaan rumahnya.

Setelah Bawang Putih menolong perempuan tua itu, perempuan tersebut memberikan dua buah labu: satu besar dan satu kecil. Bawang Putih memilih labu kecil. 

Sesampainya di rumah, ibu dan Bawang Merah sangat marah dan memecahkan labu kecil tersebut. Ternyata, labu itu berisi perhiasan yang sangat banyak.

Bawang Merah yang serakah kemudian mencari perempuan tua tersebut dan meminta labu besar. Namun, karena Bawang Merah tidak menolong perempuan tua itu, dia diberikan labu besar yang ternyata berisi ular berbisa. Bawang Merah dan ibunya pun menyesal atas keserakahan dan perlakuan buruk mereka terhadap Bawang Putih.

3. Timun Mas

Pinterest

Mbok Sirni, seorang janda miskin, sangat menginginkan seorang anak. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang raksasa yang memberi janji akan memberinya anak, tetapi dengan syarat jika anak tersebut sudah berusia enam tahun, harus diserahkan pada raksasa untuk disantap.

Mbok Sirni setuju dan menanam biji mentimun yang diberikan oleh raksasa. Beberapa minggu kemudian, sebuah mentimun besar dan bercahaya seperti emas muncul. Ketika dibuka, ternyata di dalamnya ada seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Emas.

Saat Timun Emas berusia enam tahun, raksasa datang untuk menagih janji. Mbok Sirni takut dan meminta waktu dua tahun lagi. Raksasa pun setuju. 

Pada suatu malam, Mbok Sirni bermimpi dan menemui seorang petapa yang memberinya empat bungkusan berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.

Ketika raksasa datang lagi untuk menagih, Timun Emas melarikan diri dan menaburkan barang-barang yang diberikan oleh petapa. 

Setiap kali raksasa mendekat, Timun Emas menggunakan biji mentimun, jarum, garam, dan terasi untuk menghalanginya. 

Akhirnya, raksasa mati tenggelam dalam lautan lumpur yang tercipta karena terasi. Mbok Sirni dan Timun Emas hidup bahagia, dan mereka belajar bahwa perbuatan jahat akan mendapat balasan buruk.

4. Malin Kundang

Pinterest

Di sebuah desa pesisir di Sumatra Barat, hidup seorang ibu tua bersama anaknya yang bernama Malin Kundang. Kehidupan mereka sangat sederhana, Malin yang penuh semangat ingin mengubah nasib, memutuskan untuk merantau ke kota besar untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Setelah beberapa tahun merantau, Malin Kundang berhasil menjadi seorang pedagang sukses dan kaya raya. Ia menikah dengan seorang putri bangsawan yang cantik dan memiliki status sosial yang tinggi. Malin pun berjanji untuk kembali ke kampung halamannya dan mengunjungi ibunya.

Setibanya di desa, Malin bersama istrinya berjalan di pantai. Tanpa diduga, ibu Malin yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya, melihat mereka dan segera mendekat. 

Dengan penuh kebahagiaan, ibu Malin menyapa dan memanggil nama anaknya, berharap bisa bertemu dengan Malin, anak yang dulu ia besarkan. 

Namun, Malin yang sudah kaya dan merasa malu dengan kondisi ibunya yang tampak miskin dan sederhana, merasa terhina. 

Ia menolak mengakui ibu yang datang menghampirinya dan bahkan dengan tegas mengatakan bahwa ibu itu bukanlah ibunya.

Ibu Malin yang sangat sedih dan kecewa dengan sikap Malin yang durhaka, menangis dan berdoa dengan penuh penyesalan. 

Ia mengutuk Malin dengan kata-kata yang penuh amarah, "Jika kamu memang bukan anakku, maka jadilah batu!" Malin yang marah dan tidak peduli dengan kata-kata ibunya, melanjutkan perjalanannya tanpa merasa bersalah.

Tak lama setelah kutukan itu, Malin yang sedang berjalan di pantai mendadak berubah menjadi batu. Batu besar yang berdiri di pantai itu dipercaya sebagai wujud Malin Kundang yang telah dihukum akibat durhaka kepada ibunya. 

5. Sangkuriang

Pinterest

Dahulu kala, di sebuah kerajaan, seorang dewa dan dewi dihukum dan turun ke Bumi. Dewa berubah menjadi anjing bernama Tumang, sedangkan dewi berubah menjadi babi hutan bernama Celeng Wayungyang. Suatu hari, dewi itu melahirkan seorang anak perempuan bernama Dayang Sumbi yang dibesarkan oleh sang raja.

Ketika Dayang Sumbi dewasa, banyak pria yang melamarnya, namun ia menolak mereka. Suatu hari, Dayang Sumbi kehilangan gulungan benang yang kemudian ditemukan oleh Tumang. Karena janji, Dayang Sumbi merawat Tumang dengan penuh kasih.

Setelah bertahun-tahun, Dayang Sumbi memiliki anak laki-laki bernama Sangkuriang. Namun, Sangkuriang tidak tahu bahwa ibunya adalah Dayang Sumbi. Suatu hari, mereka bertemu dan Sangkuriang melamar Dayang Sumbi. 

Dayang Sumbi yang merasa bahwa ini adalah anaknya, memberi syarat yang mustahil bagi Sangkuriang, yaitu membuatkan danau dengan perahu dalam satu malam. Meskipun dibantu makhluk gaib, Sangkuriang gagal memenuhi syarat tersebut.

Karena kesal dan marah, ia pun menendang perahu yang ia buat, sehingga perahu itu terbalik dan jatuh ke tanah. Sangkuriang yang merasa putus asa dengan kegagalannya, akhirnya meninggalkan ibunya dan pergi jauh. 

Sedangkan Dayang Sumbi yang sangat sedih, menyadari bahwa ia telah terperangkap dalam takdir yang sulit. Kini, Gunung Tangkuban Perahu menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang terlarang antara ibu dan anak yang akhirnya berujung pada tragedi yang mengerikan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik