Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN RI, Wihaji, menyampaikan masalah remaja yang enggan menikah hingga childfree atau tak mau memiliki anak. Wihaji mengajak kelompok remaja untuk kolaborasi, termasuk Forum GenRe Indonesia dan Gerakan Pramuka untuk mengatasi masalah tersebut.
Diketahui, dalam rangka merefleksikan hari pahlawan nasional, Forum GenRe Indonesia berkolaborasi bersama Dewan Kerja Nasional (DKN) Gerakan Pramuka, serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI mengadakan orasi kebangsaan. Adapu tema yang diusung ialah “Pemuda Pemudi, Dulu, Kini, dan Nanti.”
“Remaja adalah aktor kunci dari pembangunan nasional. Masa depan bangsa ini ditentukan oleh kualitas remaja masa kini. Namun, terdapat banyak tantangan yang saat ini telah menjadi fenomena bagi remaja, seperti keengganan untuk menikah, memutuskan untuk childfree, maupun masalah kesehatan mental,” ucapnya.
“Oleh karena itu, kami membutuhkan armada-armada remaja besar seperti GenRe Indonesia, Dewan Kerja Nasional (DKN) Gerakan Pramuka, dan organisasi/komunitas pemuda untuk membantu kami dalam memberdayakan remaja Indonesia,” ujarnya.
Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bela Negara, Mental, dan Spiritual, Bapak Mayjen TNI (Purn) Toto Siswanto menyampaikan pemuda adalah tokoh pahlawan. Pemudalah yang menentukan nasib bangsa Indonesia.
“Pemuda Pemudi adalah tokoh pahlawan yang sesungguhnya karena di masa depan, nasib bangsa ini akan ada di tangan kalian. Tanpa kontribusi dan peran aktif kalian yang tergabung dalam organisasi maupun komunitas, mustahil bangsa ini bisa menjadi bangsa yang besar. Oleh karena itu, pemuda pemudi harus memiliki karakter kebangsaan dan patriotisme yang kuat,” jata Toto Siswanto..
Sementara itu, Ketua Umum Forum GenRe Indonesia, I Putu Arya Aditia Utama menyebut kunci pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga.
“Kunci dari pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga. Keluarga ini adalah epicentrum of growth karena kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh keluarga. Inilah alasan GenRe Indonesia hadir untuk menemani remaja melakukan transisi untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang,” ucapnya.(P-5)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved