Headline

Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.

Fokus

Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.

Panduan Lengkap Vaksin PCV: Pencegahan Pneumonia pada Anak  

Siti Sayidah
18/11/2024 13:29
Panduan Lengkap Vaksin PCV: Pencegahan Pneumonia pada Anak  
Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah infeksi bakteri penyebab pneumonia dan penyakit serius lainnya. (freepik)

PNEUMONIA adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pneumonia menewaskan 740.180 anak di bawah usia 5 tahun pada 2019. 

Pneumonia menyerang anak-anak dan keluarga di berbagai negara, tetapi angka kematian tertinggi terjadi di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan melaporkan ada 278.261 balita yang terkena pneumonia pada 2021. Tentu saja kasus Pneumonia pada anak masih menjadi masalah kesehatan yang serius. 

Lalu bagaimana cara mencegahnya? Salah satu langkah pencegahan efektif adalah dengan memberikan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Namun, apa itu vaksin PCV, dan bagaimana panduan pemberian vaksin PCV pada anak? Simak penjelasan berikut.

Apa itu vaksin PCV?

Vaksin PCV adalah vaksin yang dirancang untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk Pneumonia, Meningitis (radang selaput otak), dan Sepsis (infeksi darah).

Bakteri Streptococcus pneumoniae sangat berbahaya bagi anak-anak, terutama mereka yang memiliki sistem imun lemah atau berusia di bawah dua tahun.

Seorang anak yang tidak mendapatkan vaksin PCV berisiko besar mengalami penyakit serius yang bisa mengancam jiwa. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, bahkan berujung pada kematian.

Mengapa anak perlu mendapatkan vaksin PCV?

Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas, demam, batuk, dan kadang-kadang komplikasi yang fatal. Pneumonia yang disebabkan Streptococcus pneumoniae sering kali sulit ditangani karena kemampuannya untuk bertahan (resistensi) melawan antibiotik semakin meningkat.

Berdasarkan data dari WHO, vaksin PCV terbukti efektif dalam mencegah infeksi bakteri pneumokokus, yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia dan meningitis. Vaksin ini disarankan untuk diberikan kepada bayi dan lansia yang lebih rentan terhadap infeksi bakteri pneumokokus.

Pemberian vaksin ini tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Artinya, jika cakupan vaksinasi sudah meluas, penyebaran bakteri berbahaya dapat diminimalkan di masyarakat.

Panduan Pemberian Vaksin PCV pada Anak

Melansir dari Antara news, imunisasi PCV harus diberikan sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), agar anak mendapatkan perlindungan maksimal. Berikut adalah jadwal pemberian vaksin PCV:  

  • Dosis dasar:  Vaksin PCV diberikan 3 kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan.  
  • Dosis booster: Vaksin PCV diberikan sekali pada usia 12-15 bulan.  

Orangtua harus memastikan agar jadwal vaksinasi ini tidak terlewatkan. Namun, jadwal pemberian vaksin bisa disesuaikan dengan kondisi anak, terutama jika anak memiliki masalah kesehatan tertentu, sesuai rekomendasi dokter. Bagaimana jika vaksin PCV terlambat diberikan?  

Jika anak terlambat menerima vaksin PCV, imunisasi bisa diberikan sesuai dengan kelompok usia berikut:  

1. Usia 7-12 bulan:  

  • Vaksin dasar diberikan 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan.  
  • Vaksin booster diberikan pada usia 12-15 bulan, minimal 2 bulan setelah dosis terakhir vaksin dasar.  

2. Usia 1-2 tahun:

  • Vaksin diberikan 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan per dosisnya. 

3. Usia 2-5 tahun:  

  • Imunisasi PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan.  
  • Imunisasi PCV13 diberikan 1 kali.  

4. Usia 5 tahun ke atas: 

  • Vaksin PCV13 diberikan 1 dosis.

Efek samping vaksin PCV

Seperti vaksin lainnya, vaksin PCV juga dapat menimbulkan efek samping yang bersifat ringan hingga sedang. 

Setelah mendapatkan vaksin, anak mungkin akan mengalami beberapa efek samping, seperti kemerahan dan pembengkakan pada area bekas suntikan, rasa sakit di lokasi suntukan, merasa lebih lelah, kehilangan nafsu makan, demam, serta menjadi lebih rewel dari biasanya. Namun, efek samping ini umumnya bersifat sementara dan akan hilang dalam beberapa hari. (Kemenkes RI/Antara News/WHO/Z-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya