Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengenal Zwarte Piet atau Pit Hitam, Sahabat Santa Claus yang Penuh Kontroversi

Melani Pau
19/11/2024 05:49
Mengenal Zwarte Piet atau Pit Hitam, Sahabat Santa Claus yang Penuh Kontroversi
Santa Claus (kanan) bersama Zwarte Piet(AFP/ANP)

SANTA Claus selalu menjadi ikon Natal yang dinanti anak-anak karena kemurahan hatinya dalam memberikan hadiah. 

Namun, di balik keceriaan ini, terdapat sosok lain yang mendampingi Santa Claus, yaitu Zwarte Piet atau Pit Hitam.

Tradisi ini berasal dari Belanda dan memiliki sejarah serta cerita unik yang tidak lepas dari kontroversi.  

Asal-Usul Zwarte Piet

Karakter Zwarte Piet pertama kali diperkenalkan oleh Jan Schenkman melalui buku bergambar berjudul Sint Nikolaas en zijn Knecht, yang diterbitkan pada tahun 1850. 

Dalam buku tersebut, Zwarte Piet digambarkan sebagai pendamping Santa Claus yang berasal dari Spanyol. Ia tiba di Belanda menggunakan kapal pada 5 Desember, bertepatan dengan perayaan Hari Santo Nicholas.  

Secara fisik, Zwarte Piet dikenali dengan wajah hitam legam, bibir merah besar, rambut keriting, dan anting emas besar. 

Ia tidak hanya membantu Santa Claus membagikan hadiah, kue jahe, dan permen kepada anak-anak yang berperilaku baik, tetapi juga memiliki tugas lain yang jauh lebih menakutkan.  

Peran Zwarte Piet dalam Tradisi Natal

Zwarte Piet memiliki tugas menegur anak-anak yang nakal. Dalam beberapa versi cerita, ia menangkap anak-anak nakal dan memasukkan mereka ke dalam karung. 

Bahkan, ada yang menyebut Zwarte Piet membawa mereka ke Spanyol untuk dijadikan pemetik jeruk. Kisah ini menciptakan rasa takut di kalangan anak-anak, menjadikan Zwarte Piet sebagai simbol peringatan untuk berbuat baik.

Kontroversi Zwarte Piet 

Meskipun tradisi Zwarte Piet sudah berlangsung ratusan tahun, karakter ini memicu perdebatan sengit di era modern. 

Beberapa pihak menganggap Zwarte Piet sebagai simbol rasisme karena penggambaran fisiknya yang dianggap merepresentasikan stereotip ras kulit hitam. Tokoh ini sering dikaitkan dengan praktik perbudakan, menjadikannya simbol warisan kolonial Belanda yang kontroversial.  

Selain itu, gagasan membuang anak-anak nakal ke Spanyol juga dipandang menghina warga Spanyol. Mereka menolak negaranya dijadikan lokasi pembuangan, mempertegas kontroversi tradisi ini di kalangan internasional.  

Zwarte Piet dalam Perspektif Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi Zwarte Piet mulai diubah. Banyak komunitas yang mengganti penggambaran klasik Zwarte Piet dengan figur yang wajahnya berwarna-warni atau hitam karena jelaga, menggambarkan ia turun melalui cerobong asap. 

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga tradisi sembari mengurangi unsur-unsur yang dianggap ofensif.  

Zwarte Piet adalah bagian dari sejarah panjang tradisi Natal, terutama di Belanda. 

Meski kisahnya sarat dengan cerita unik dan menegangkan, penggambaran sosok ini memunculkan refleksi tentang pentingnya menghormati perbedaan budaya dan menghindari stereotip. (berbagai sumber/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya