Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKOLAH Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran strategis dalam mempersiapkan lulusan dengan kompetensi yang relevan dengan dunia kerja. Untuk itu, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kualitas pendidikan vokasi, melakukan kunjungan kerja ke SMK Muhammadiyah 3 Palembang.
Mendikdasmen menyampaikan apresiasi terhadap SMK Muhammadiyah 3 Palembang yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan. “Sekolah ini merupakan contoh bagaimana SMK dapat menjadi lembaga atau satuan pendidikan yang menyiapkan anak-anak kita masuk ke dunia kerja. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (2/11).
Ia pun menyinggung rencana program dengan Kementerian Ketenagakerjaan, “Saya sudah sempat bicara dengan Menteri Ketenagakerjaan terkait program SMK, di antaranya adalah pelatihan dan afirmasi untuk pengiriman kerja di luar negeri,” kata dia.
Dalam kunjungannya, Abdul Mu’ti menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan para murid di kelas, menyaksikan mereka melakukan praktik percakapan dalam bahasa Inggris dan Jepang. Ia turut memotivasi para murid agar tetap semangat dalam belajar dan terus mengasah keterampilan mereka.
Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi Mendikdasmen untuk berdialog langsung dengan para guru SMK Muhammadiyah 3 Palembang. Mereka menyampaikan beberapa harapan dan masukan terkait tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan. Dialog pendidikan ini melibatkan unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan Sumatra Selatan, tokoh Muhammadiyah, dan warga sekolah SMK Muhammadiyah 3.
Dia menyoroti tiga isu penting terkait guru agama, yaitu pembinaan, jumlah guru, dan pengembangan karier. “Ketiga hal ini akan menjadi perhatian kami dan akan kami bicarakan lebih lanjut dengan Kementerian Agama,” ujar Mu’ti.
Selain itu, Abdul Mu’ti mengungkapkan rencana untuk menghidupkan kembali pendidikan berbasis masyarakat dan pendidikan nonformal, guna memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membangun karakter siswa. “Komunikasi antara sekolah dan orang tua perlu dibangun, terutama melalui program parenting, sehingga pembinaan karakter siswa dapat terjalin baik di sekolah maupun di lingkungan rumah,” jelasnya.
Ia juga berharap peran media turut serta dalam membangun karakter generasi muda melalui pendidikan yang positif.
Terkait ketersediaan lahan, Abdul Mu’ti menyampaikan, “Salah satu masalah dalam penyelenggaraan pendidikan adalah tentang ketersediaan lahan. Untuk itu, kami berusaha agar realisasi dari pembangunan sarana prasarana fisik dapat dilakukan dengan cara swakelola., supaya lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini juga harus dikoordinasikan dengan unsur pemerintah daerah.”
Melalui kunjungan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih baik antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, pemerintah daerah, dan sekolah, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Dengan demikian, SMK dapat terus berperan sebagai lembaga yang mencetak lulusan berkualitas yang siap berkontribusi dalam dunia kerja. (H-2)
SMK Mulan bentuk kontribusi Muwakif melalui Muhammadiyah dalam mendidik anak anak warga Nanggung dan Bogor menjadi SDM unggul di bidang vokasi.
Upaya itu penting mengingat Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi.
Program K3TAB dirancang untuk meninjau kompetensi (skill & knowledge) yang diperoleh peserta didik selama sekitar dua tahun.
Program ToT tidak hanya mempromosikan gastronomi Prancis, tetapi juga peningkatan kualitas pengajar vokasi di Indonesia.
Untag se-Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa berdialog dan memberi masukan pada pemerintah bagaimana meningkatkan dunia pendidikan.
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Alat yang mereka ciptakan diberi nama alarm tanah longsor (ATL ) Necam. Ini berfungsi untuk memberikan peringatan dini bahaya bencana tanah longsor.
SMK ini memiliki kelengkapan laboratorium teknologi informasi komunikasi (TIK)
Siswa-siswa SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menjalani Patriot selama satu tahun kalender pendidikan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Pelatihan yang merupakan kerja sama PT Telkom unit CDC dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menghadirkan pemateri pelatihan Syifa Afifah Qalbi dari PT Telkom Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved