Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LEBIH dari 600 kursi di Royal Theater atau Het Nationale Theater (HNT), yang berlokasi tepat di jantung kota Den Haag, terisi penuh pada Rabu (30/10) malam. Tiket terjual habis dan masih banyak orang yang mencari tiket melalui situs maupun media sosial.
Pada malam tersebut digelar pertunjukan sendratari Ramayana dari Pura Pakualaman Yogyakarta.
Delegasi Pura Pakualaman, yang dipimpin Putra Mahkota Paku Alam X, BPH Kusumo Bimantoro, dan Pejabat Senior GPH Wijoyo Harimurti berangkat ke Belanda untuk melaksanakan misi budaya khusus.
Misi itu bertujuan mempromosikan warisan budaya Yogyakarta ke dunia, yang diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak penggemar budaya dan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rangkaian program acara diawali dengan pameran koleksi Batik dari acara pernikahan akbar (Dhaup Ageng) kedua putra Paku Alam X.
Ruang terbuka dan terang di serambi samping teater menjadi tempat yang sempurna untuk memajang koleksi Batik istimewa tersebut.
Para pengunjung kemudian diundang untuk mengikuti lokakarya pembuatan Batik (nyanting) di Serambi Paul Steenberger, yang langsung diberikan oleh Putra Mahkota.
Pada sore harinya, teater dibuka untuk anak-anak yang telah mendaftar untuk mengikuti lokakarya tari. Anak-anak dan siswa sekolah, didampingi orangtua dan guru mereka memadati teater Paradijs di lantai atas HNT.
Anak-anak dengan semangat mengikuti instruktur yang menunjukkan gerakan dua tari dinamis dari Ramayana—tari Kijang dan tari Hanoman.
Acara utama yang paling ditunggu-tunggu adalah pertunjukan sendratari Ramayana. Pertunjukan ini dipentaskan di Teater Nasional pada saat perayaan khusus Diwali, atau Festival Cahaya bagi umat Hindu India.
Penonton yang datang tidak hanya penggemar seni Belanda, ada juga warga diaspora dari Indonesia, India, dan Suriname di antara para penonton. Pada acara pembukaan juga ditampilkan koleksi Batik khusus Asthabrata yang diperagakan oleh 9 model.
Duta Besar Indonesia Mayerfas menegaskan bahwa misi budaya Pura Pakualaman hadir di saat hubungan antara Indonesia dan Belanda kuat dan berkembang pesat.
“Ini akan membantu memperkuat jembatan kesalingpemahaman dan persahabatan antara Indonesia, Belanda, dan Eropa pada umumnya,” ujar Mayerfas.
Misi budaya Pura Pakualaman ke Belanda, bekerja sama dengan KBRI Den Haag dan didukung oleh Kementerian Kebudayaan Indonesia, selain meraih keberhasilan besar, namun juga menyediakan platform untuk mempromosikan warisan budaya Indonesia yang kaya di panggung global, meninggalkan jejak budaya yang signifikan di Belanda dan Eropa pada umumnya. (Z-1)
Banyumas Lengger Bicara 2025 juga sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Lengger Sedunia yang jatuh pada 22 Juni.
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
peninggalan kerajaan Kutai dalam berbagai bentuk benda bersejarah dan tempat-tempat istimewa yang masih terjaga
Kopi telah menjadi minuman populer di Indonesia, namun sedikit yang mengetahui dibawa Belanda pada 1696, kopi Arabika pertama kali ditanam di Pulau Jawa.
Farm house Lembang, objek wisata berkonsep Eropa dengan banyak wisata edukasi di dalamnya, cocok untuk liburan keluarga bersama si kecil
Penyair ternama Belanda itu selalu mencari rumah tempat segala sesuatu hidup. Dia sudah selesai menulis puisi dan terbang jauh di usia 89 tahun.
Kuasa Heeren 17 sangat tinggi laksana dewa. Kaum aristrokrat ini pernah memonopoli pers di Batavia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved