Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menguji coba alat peringatan dini banjir bandang untuk mengantisipasi potensi bencana serupa di Gunung Marapi, Sumatera Barat. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan alat ini sudah terpasang sebab banjir bandang masih berpotensi terjadi di sekitar sungai yang berhulu dari puncak Gunung Marapi, Sumatra Barat.
"Uji coba peralatan dan sirine peringatan dini ini dilakukan di beberapa tempat. Hari pertama, pengujian dilakukan di Pagu-Pagu, Lubuk Mata Kucing dan kantor wali kota yang ada di Padang Panjang. Pengujian alat peringatan dini tersebut berupa sensor dan sirine. Penanggung jawab kegiatan Dr. Udrekh memimpin kegiatan di lapangan," ujarnya Senin (28/10).
Saat pengujian alat peringatan dini, Udrekh membawa serta perwakilan BMKG, BBWS Sumatra V, Dinas SDA dan BK serta BKSDA Sumatra Barat, BPBD Kota Padang Panjang. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana
Udrekh mengatakan nantinya sistem peringatan dini ini akan terintegrasi dengan data dari lembaga lain, misalnya BMKG dengan data curah hujan atau PVMG dengan sebaran material vulkanik pascaerupsi Marapi.
“BBWS V maupun SDABK juga bisa memberikan informasi pengelolaan sungai dan beberapa data pengamatan yang mereka miliki,” tambah Udrekh yang juga sebagai Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB.
BMKG, ujar dia, sudah dapat memperoleh data potensi curah hujan ekstrem. Kemampuan ini menurutnya akan membantu dalam kesiapsiagaan dan peringatan dini kepada masyarakat.
Di samping itu, dengan periode waktu yang sudah dapat diprediksi, nantinya BPBD sebagai operator peringatan dini juga dapat melakukan pengecekan peralatan seperti sensor dan sirine.
Ke depan Udrekh berharap alat peringatan dini ini dapat terjaga dan terawat dengan baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat. BNPB masih akan membiayai operasional peralatan ini sebelum nantinya diserahkan kepada pemerintah daerah.
Sementara itu, Pj Bupati Agam Endrizal menyampaikan terima kasih atas bantuan BNPB. Peralatan peringatan dini yang akan menentukan adanya informasi melalui sirine dapat membantu masyarakat selamat dari ancaman bahaya banjir bandang.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai keberadaan peralatan peringatan dini kepada masyarakat. Hal tersebut bertujuan, mereka turut memiliki sebagai aset yang berharga dan menjaganya.
Udrekh juga mengungkapkan harapannya, penyiar pada tower sirine dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan umum. Ini akan membantu dalam memonitor fungsi sirine sebagai peringatan dini.
“Penyiar sirine, penting untuk dapat dimanfaatkan sehari-hari, agar lebih dapat dirasakan manfaatnya sehingga dapat mendorong pembiayaan dan perawatan menjadi priorutas daerah karena manfaatnya yang bisa digunakan untuk memberitahukan berbagai informasi, tidak hanya pada saat ada banjir lahar saja,” ujar Udrekh. (H-3)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
ERUPSI Gunung Marapi kembali menggetarkan kawasan di sekitarnya. Rabu pagi (23/7), sekitar pukul 07.23 WIB.
Selain potensi letusan susulan, PVMBG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai-sungai berhulu dari puncak Marapi agar waspada terhadap ancaman banjir lahar.
GUNUNG Api Marapi kembali mengalami erupsi malam tadi, Rabu (18/6) pukul 20:09 WIB, masyarakat diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan dalam radius 3 km
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan, di tahun 2025 bakal di bangun sebanyak 9 Sabo Dam di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi pada 3 April 2025 pukul 07:12 WIB
GUNUNG Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali erupsi. Pada Minggu (16/3/2025) pukul 07.00 WIB, gunung berapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini meletus,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved