Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Gunung Marapi Erupsi, PVMBG: Sterilkan Radius 3 Kilometer dari Kawah

Yose Hendra
15/7/2025 08:24
Gunung Marapi Erupsi, PVMBG: Sterilkan Radius 3 Kilometer dari Kawah
Ilustrasi(Dok PVMBG)

GUNUNG Marapi kembali menunjukkan geliat vulkaniknya. Senin malam, 14 Juli 2025 pukul 19.15 WIB, terjadi erupsi yang terekam jelas di seismogram meski tinggi kolom abu tidak teramati secara visual akibat cuaca berkabut. Letusan ini mencatat amplitudo maksimum 12,5 mm dengan durasi sekitar 31 detik.

PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menegaskan, status Marapi tetap berada di Level II atau Waspada. Masyarakat dan wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 kilometer dari kawah utama, yakni Kawah Verbeek.

“Radius 3 kilometer dari kawah harus steril. Aktivitas pendakian dan kegiatan lainnya di zona ini sangat berbahaya,” tegas petugas Pos Pengamatan Gunungapi Marapi di Bukittinggi, dalam keterangan resmi PVMBG, Senin (14/7).

Selain potensi letusan susulan, PVMBG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai-sungai berhulu dari puncak Marapi agar waspada terhadap ancaman banjir lahar, terutama saat curah hujan meningkat.

Di tengah maraknya informasi yang beredar di media sosial, PVMBG mengajak publik tidak mudah percaya pada isu atau kabar burung yang belum jelas sumbernya.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak menyebarkan hoaks, dan hanya merujuk informasi dari kanal resmi PVMBG maupun pemerintah daerah,” demikian pernyataan lanjutan dari PVMBG.

Dengan aktivitas vulkanik yang masih berlangsung, PVMBG meminta pemerintah daerah di Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam untuk terus menjalin koordinasi intensif dengan Pos Pengamatan Gunungapi Marapi maupun PVMBG pusat di Bandung.

Langkah antisipatif juga disampaikan kepada warga, terutama jika terjadi hujan abu vulkanik. Masker harus digunakan untuk menghindari risiko gangguan saluran pernapasan atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya