Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Munculnya Penyakit Baru pada Tanaman Menjadi Ancaman

Wisnu Arto Subari
24/10/2024 17:01
Munculnya Penyakit Baru pada Tanaman Menjadi Ancaman
Ilustrasi.(MI/HO)

PERUBAHAN iklim dan potensi munculnya penyakit baru pada tanaman dapat menjadi ancaman serius terhadap ketahanan pangan nasional. Dalam catatan sejarah penyakit tanaman pernah memicu sejumlah kejadian kelaparan.

Profesor Sri Hendrastuti Hidayat dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University mengatakan sebagai misal penyakit yang menyerang tanaman kentang di Irlandia, penyakit bercak cokelat pada tanaman padi di India, dan serangan virus pada tanaman singkong di Uganda. Kegagalan panen di sejumlah negara tersebut memicu bencana kemanusiaan akibat berkurangnya sumber makanan pokok.

"Penyakit tanaman bersifat dinamis. Penyakit yang sebelumnya aman dan bisa dikendalikan suatu saat bisa muncul kembali dan menimbulkan permasalahan. Kita harus punya cara melakukan mitigasi dan strategi pengelolaannya. Sekali lagi, gangguan kesehatan tanaman ini penting sekali karena berpotensi secara signifikan terhadap ketahanan pangan," tegas pakar fitopatologi yang akrab disapa Profesor Asti ini dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10).

Hal yang sama disampaikan oleh Bambang Budhianto, perwakilan dari Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI). Menurutnya, ancaman serangan hama dan penyakit berdampak langsung berupa kehilangan hasil panen. Sebagai contoh kehilangan hasil panen tanaman hortikultura yang diakibatkan serangan hama berkisar antara 46%-100% atau gagal panen. "Ancaman serangan hama dan penyakit ini paling ditakutkan oleh para petani," ungkapnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Adi Suryadi, petani asal Karawang, yang pernah mengalami gagal panen ketika menanam tanaman kacang panjang. Menurut Adi, ketika sebagian tanamannya terserang virus, hampir seluruh tanaman yang ditanam di area seluas 1,5 ha tidak terselamatkan dan rusak. Virus yang dibawa oleh serangga tersebut dengan cepat menyebar sehingga sulit untuk dikendalikan.

Belajar dari pengalaman tersebut, Adi saat ini melakukan berbagai langkah antisipatif agar kerugian besar yang pernah dialami tidak terulang kembali. Beberapa hal yang dilakukan di antaranya melakukan pengolahan lahan dengan baik, pemupukan, dan pengendalian hama melalui pengamatan tanaman setiap hari hingga menggunakan benih unggul yang tahan terhadap penyakit termasuk virus. 

Menurut Bambang, penggunaan benih unggul berkualitas adalah salah satu kunci untuk mencegah serangan penyakit pada tanaman. Pasalnya, benih unggul dihasilkan dari proses pemuliaan tanaman ialah varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya tahan terhadap hama dan penyakit tertentu. Selain itu, benih unggul yang berkulitas mendapatkan perlakuan khusus/seed treatment dengan fungisida atau insektisida bahkan kombinasi dari keduanya, sehingga mendesinfeksi benih dari organisme patogen yang terbawa benih atau yang terbawa tanah.

"Diperkirakan pada tahun 2027 industri seed treatment dunia akan mencapai US$9,2 miliar. Angka ini sangat besar karena meningkatnya kebutuhan benih berkualitas dan setiap negara memiliki kebutuhan untuk menjamin ketahanan pangan mereka," tegas Bambang. 

Namun, kunci pengendalian penyakit baru dan emerging disease tanaman yang mengancam ketahanan pangan tidak hanya pada benih berkualitas. Kolaborasi dan sinergi antarberbagai pemangku kepentingan bahkan sangat esensial. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya