Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA), Prosedur untuk Mengatasi Masalah Nyeri Lutut

Basuki Eka Purnama
15/10/2024 09:07
Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA), Prosedur untuk Mengatasi Masalah Nyeri Lutut
Ilustrasi(Freepik)

DALAM upaya mengatasi masalah nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi lutut, Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA) telah muncul sebagai salah satu solusi dalam dunia bedah ortopedi. 

Berbeda dengan prosedur penggantian lutut total, UKA fokus pada penggantian hanya bagian sendi lutut yang mengalami kerusakan, sehingga meminimalkan dampak pada jaringan sekitarnya yang masih sehat.

Pendekatan ini tidak hanya bertujuan mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi lutut, tetapi juga meminimalisir waktu pemulihan sehingga pasien bisa mulai berjalan satu hari setelah operasi dan cepat kembali beraktivitas seperti sedia kala. 

Baca juga : Dinilai Cacat Prosedur soal Perubahan Status Calon Anggota Kompolnas, Ini Jawaban Pansel

Definisi dan Prosedur UKA 

Menurut dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk Franky Hartono, Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA) atau Partial Knee Arthrosplasty adalah prosedur bedah yang dirancang untuk menggantikan hanya satu kompartemen sendi lutut yang mengalami kerusakan, tanpa membuang kompartemen dan ligamen lutut yang sehat. 

MI/HO--Dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk Franky Hartono

Prosedur ini biasanya diterapkan pada pasien yang mengalami kerusakan sendi lutut yang terbatas pada kompartemen bagian dalam lutut saja, seperti pada Anteromedial Osteoarthritis (AMOA) yang ditemukan pada hampir 50% kasus pengapuran (osteoartritis) lutut, maupun pada kasus nekrosis (kematian jaringan) sebagian tulang lutut yang disebut dengan Spontaneous Osteonecrosis of the Knee (SONK). 

Baca juga : Usia Muda Perlu Operasi Lutut karena Kerusakan Sendi

"Prosedur ini berbeda dengan Total Knee Arthroplasty (TKA) yang mengganti tiga atau seluruh kompartemen sendi lutut," ujar Franky. 

Gejala yang Menandakan Kebutuhan UKA

Gejala yang biasanya menandakan seseorang memerlukan UKA meliputi nyeri lutut terus-menerus yang tidak kunjung membaik dengan pengobatan klasik seperti obat antiinflamasi dan fisioterapi. 

Nyeri ini sering dirasakan saat beraktivitas, seperti berjalan atau berdiri dalam waktu lama, dan dapat disertai dengan kekakuan dan pembengkakan.

Baca juga : Operasi Sendi Lutut Bermanfaat bagi Pasien

Selain nyeri, pasien juga mungkin mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. 

Jika gejala-gejala tersebut disertai dengan adanya kerusakan pada kompartemen lutut bagian dalam, UKA bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Faktor-faktor yang Bisa Menyebabkan Kerusakan Sendi Lutut

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kerusakan sendi lutut meliputi usia lanjut, obesitas, dan riwayat cedera lutut. 

Baca juga : Pasien Sakit Lutut Harus Minum Obat Seumur Hidup, Benarkah?

Osteoartitis, yang merupakan kondisi peradangan sendi, juga merupakan faktor risiko utama. 

Faktor genetik dan gaya hidup, seperti aktivitas fisik yang berat atau pekerjaan yang membebani lutut secara berulang, juga dapat mempercepat kerusakan sendi. 

Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko ini dapat membantu dalam pencegahan kerusakan sendi yang lebih parah dan mengurangi kebutuhan untuk prosedur bedah mengganti sendi lutut seperti UKA dan TKA.

Deteksi Dini Kelainan Sendi Lutut

Mendeteksi tanda dan gejala awal seperti nyeri lutut yang tidak kunjung hilang, kekakuan, atau penurunan fungsi dapat membantu dalam merencanakan perawatan yang tepat dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Langkah-langkah untuk mendeteksi secara dini kelainan pada sendi lutut termasuk pemeriksaan rutin dan pamantauan gejala. 

Tes pencitraan seperti rontgen atau MRI dapat membantu mengidentifikasi perubahan struktural pada sendi sebelum gejala menjadi parah. Konsultasi dengan spesialis ortopedi secara berkala juga penting untuk mendeteksi masalah sejak dini dan merencanakan intervensi yang sesuai.

Pemeriksaan Sebelum Menjalani UKA

Sebelum menjalani UKA, beberapa jenis pemeriksaan biasanya dilakukan untuk memastikan pasien adalah kandidat yang tepat. 

Evaluasi klinis penting dilakukan untuk menilai apakah kerusakan lutut sesuai indikasi untuk tindakan UKA dan juga menilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan termasuk rontgen lutut untuk menilai sejauh mana terjadi kerusakan pada kompartemen sendi lutut. MRI kadang diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang struktur dan jaringan di sekitar sendi.

Uji laboratorium, EKG (Elektrokardiografi), dan pemeriksaan penunjang lainnya juga akan membantu menentukan apakah pasien aman dan sanggup menjalani prosedur operasi.

Prosedur UKA 

Selama operasi UKA, dokter bedah akan membuat sayatan sepanjang sekitar 7 hingga 10 sentimeter di kompartemen lutut bagian dalam untuk mengakses kompartemen yang rusak. 

Setelah sayatan dibuat, bagian yang rusak dari tulang dan kartilago akan dikupas secara tipis dan implan UKA yang terbuat dari logam titanium dengan bantalan plastik steril akan dipasang untuk menggantikan bagian lutut yang telah dikupas, dengan tetap mempertahankan struktur ligamen asli lutut. 

Proses ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan sekitarnya, yang berdampak pada cepatnya pemulihan dibandingkan dengan prosedur yang lebih invasif seperti TKA.

Perbedaan antara UKA dan TKA

UKA dan TKA memiliki perbedaan utama dalam cakupan dan dampak pada sendi lutut. UKA hanya menggantikan satu kompartemen dari sendi lutut, dan mempertahankan fungsi dan struktur dari kompartemen lain yang masih sehat. Sebaliknya, TKA mengganti ketiga kompartemen atau seluruh permukaan sendi lutut. 

Struktur ligamen pada UKA utuh secara keseluruhan, sedangkan pada TKA ligamen interkondiler dibuang. Dampaknya pada UKA, sensasi gerakan lutut lebih menyerupai sendi alami.

Perbedaan ini memengaruhi berbagai aspek perawatan dan hasil. UKA umumnya merupakan prosedur yang lebih minim invasif karena lebih sedikitnya jaringan yang dibuang sehingga dapat menawarkan pemulihan yang lebih cepat dan lebih tidak nyeri dibandingkan dengan TKA. 

Namun UKA hanya cocok untuk pasien dengan kerusakan sendi yang terbatas pada satu kompartemen, sementara TKA mungkin diperlukan apabila terdapat kerusakan yang lebih luas atau menyeluruh.

Manfaat Utama dari UKA dibandingkan dengan TKA

UKA menawarkan beberapa manfaat utama dibandingkan dengan TKA, terutama dalam hal pemulihan dan hasil jangka panjang. 

Salah satu manfaat utama adalah pemulihan yang lebih cepat. Karena UKA melibatkan penggantian hanya sebagian dari sendi lutut, banyak pasien melaporkan bahwa mengalami nyeri yang lebih sedikit dan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan TKA.

Dari segi hasil jangka panjang, UKA sering kali memberikan hasil yang lebih baik dalam hal fungsi sendi dan perasaan alami. 

Pasien yang menjalani UKA biasanya mempertahankan lebih banyak fungsi alami dari sendi, sehingga dapat membantu lebih cepat untuk kembali beraktivitas normal. Namun, penting untuk dicatat bahwa UKA hanya cocok untuk pasien dengan kerusakan sendi yang terbatas pada satu kompartemen.

Proses Pemulihan Setelah UKA

Proses pemulihan setelah UKA melibatkan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot dan memulihkan rentang gerak lutut. Pasien biasanya sudah dapat berjalan dengan bantuan walker keesokan hari setelah operasi. 

Waktu pemulihan umumnya lebih cepat dibandingkan dengan TKA, dengan banyak pasien melaporkan pengurangan nyeri dan peningkatan fungsi yang cepat dalam minggu-minggu berikutnya.

Selama beberapa bulan pertama pascaoperasi, pasien diharapkan mengalami penurunan nyeri dan pembengkakan, serta peningkatan kemampuan fungsional lutut dibandingkan dengan sebelum operasi. 

Terapi fisik yang teratur dan mengikuti petunjuk rehabilitasi akan membantu mencapai pemulihan yang optimal.

Perbedaan Fixed Bearing dan Mobile Bearing

Terdapat dua jenis desain pada implan UKA, yaitu yang menggunakan desain fixed bearing dan mobile bearing. 

Fixed Bearing 

Ini merupakan desain konvensional yang pertama kali digunakan pada operasi UKA. Pada desain fixed bearing, bagian komponen implan yang merupakan bantalan (bearing) antara sendi buatan terkunci di tempatnya, sehingga saat sendi bergerak terjadi gesekan antara implan yang berbahan titanium dengan bantalan yang berbahan plastik. 

Hal ini dapat menimbulkan terbentuknya partikel debris plastik yang berdampak kurang baik terhadap keawetan implan jangka panjang. 

Mobile Bearing 

Desain mobile bearing merupakan desain UKA yang lebih baru dan inovatif. Pada desain tersebut, bagian implan bergerak secara relatif terhadap komponen lainnya ketika sendi digerakkan, sehingga mengurangi gesekan dan tingkat keausan bantalan yang berbahan plastik. 

Desain mobile bearing UKA dirancang untuk mengikuti gerakan alami sendi lutut dengan lebih baik dan memberi rentang gerak yang lebih besar, serta mengurangi stres pada tulang dan kartilago di sekitarnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya