Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BAYANGKAN dunia di mana miliaran makhluk kecil, tak terlihat oleh mata telanjang, berperan besar dalam ekosistem global. Ya, kita sedang berbicara tentang semut.
Para ilmuwan baru-baru ini memperkirakan bahwa ada sekitar 20 kuadriliun semut di seluruh Bumi. Angka ini mungkin sulit dibayangkan, tetapi bayangkan ini, 20 juta miliar.
Jumlah yang luar biasa ini bukanlah sekadar spekulasi, melainkan hasil penelitian mendalam yang menggabungkan data dari hampir 500 studi tentang keanekaragaman serangga di seluruh dunia.
Baca juga : Yuk, Intip Sejarah Semut Mulai Bertani Jamur Setelah Kepunahan Dinosaurus
Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 ini menggandakan perkiraan sebelumnya yang dilakukan pada tahun 1994, menunjukkan betapa pentingnya penyempurnaan data dalam dunia ilmiah.
Bayangkan, semua semut di dunia ini memiliki berat total sekitar 12 megaton karbon kering hanya 20% dari total biomassa manusia.
Namun, jika semut bergabung dengan serangga darat lainnya, mereka akan dengan mudah melampaui total berat seluruh manusia. Sungguh menakjubkan bahwa makhluk sekecil semut bisa memiliki dampak besar seperti itu.
Baca juga : 5 Hewan dengan Umur Paling Pendek, Ada yang Hidup Hanya dalam Hitungan Jam
Dengan lebih dari 15.700 spesies dan subspesies semut yang telah ditemukan, dan kemungkinan banyak lagi yang belum diidentifikasi, semut bisa ditemukan hampir di seluruh penjuru Bumi.
Hanya di tempat-tempat seperti Antartika, Islandia, dan beberapa pulau terpencil semut tidak ditemukan secara alami. Hutan tropis dan sabana menjadi rumah bagi hampir dua pertiga dari spesies semut ini, memperlihatkan betapa pentingnya ekosistem tersebut bagi kehidupan serangga kecil ini.
Fakta yang menarik lainnya adalah semut telah ada sejak zaman Jurassic, sekitar 140 hingga 168 juta tahun yang lalu. Mereka berevolusi bersama tanaman berbunga, yang menyediakan sumber makanan bagi mereka dan memungkinkan koloni semut berkembang dengan pesat.
Baca juga : Pakar Maritim: Indonesia Bertanggungjawab Jaga Kelestarian Ekosistem Laut
Jadi, meskipun kita sering mengabaikan kehadiran mereka, semut telah menjadi saksi bisu dari evolusi planet ini selama jutaan tahun.
Semut, meski kecil, memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan populasi yang begitu besar dan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, mereka terus menjadi salah satu penghuni terpenting di planet kita.
Jadi, lain kali Anda melihat semut kecil berjalan di tanah, ingatlah bahwa dia adalah bagian dari kekuatan besar yang telah ada selama jutaan tahun. (IFLSIENCE/Z-10)
Penelitian terbaru mengungkapkan jumlah semut di Bumi mencapai 20 kuadriliun, yang berarti sekitar 2,5 juta semut untuk setiap manusia.
SEMUT adalah hewan yang melakukan aktivitas bertani lebih dari puluhan juta tahun lalu untuk menghidupi kelompoknya. Jauh lebih dahulu dibandingkan purba dari manusia,
Dari hewan-hewan tersebut ada juga hewan yang dianggap hama tetapi memiliki manfaat besar dalam dunia kesehatan. Selain itu, ada juga hewan yang memang menjadi peliharaan
Meskipun sejauh ini singa telah beradaptasi, semut berkepala besar dapat menimbulkan masalah bagi spesies lain.
Simak manfaat dan efek samping dari sarang semut yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan anda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved