Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAKANAN setengah matang, seperti telur setengah matang, daging yang tidak sepenuhnya matang, atau sayuran yang hanya direbus sebentar, bisa menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang.
Hal tersebut dianggap lebih lezat atau lebih mudah dicerna. Namun, mengonsumsi makanan setengah matang juga memiliki risiko kesehatan tertentu.
Makanan setengah matang, terutama daging, unggas, dan telur, bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Campylobacter. Konsumsi makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi makanan yang serius.
Baca juga : 8 Bahaya Sering Begadang, Bisa Mengganggu Kesehatan Mental
Gejala keracunan makanan, seperti mual, muntah, diare, dan kram perut, bisa muncul setelah mengonsumsi makanan setengah matang yang terkontaminasi. Dalam kasus yang parah, keracunan makanan dapat memerlukan perawatan medis.
Mengonsumsi makanan yang tidak matang sepenuhnya dapat menyebabkan infeksi berulang, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dari waktu ke waktu, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Beberapa penyakit menular, seperti hepatitis A atau listeriosis, dapat ditularkan melalui makanan setengah matang yang terkontaminasi. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca juga : 5 Jenis Makanan Ini Terbaik untuk Mencegah Kanker Payudara, Apa Saja?
Beberapa sayuran yang dimasak setengah matang mungkin tidak sepenuhnya melepaskan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Memasak sayuran dengan benar dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi tertentu dan mematikan senyawa anti-nutrisi.
Mengonsumsi daging setengah matang dari hewan yang telah diberikan antibiotik dapat berkontribusi pada perkembangan bakteri resisten terhadap antibiotik, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Makanan setengah matang, terutama daging babi dan ikan, dapat mengandung parasit seperti cacing pita, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika tertelan.
Jika Anda masih ingin menikmati makanan setengah matang, berikut adalah beberapa cara untuk meminimalkan risiko kesehatan:
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat mengurangi risiko yang terkait dengan konsumsi makanan setengah matang dan menjaga kesehatan Anda dan keluarga. (Z-12)
Ingin ginjal tetap sehat? Konsumsi apel, putih telur, dan ikan salmon yang kaya serat, protein, dan omega-3 untuk melindungi ginjal dari kerusakan.
SAAT berada di masa sulit, sejumlah orang memilih meminta bantuan. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh putra dari musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Dul Jaelani.
Ginjal berperan penting dalam membuang limbah metabolik melalui urin, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon pengatur tekanan darah.
Total 531 pertemuan bisnis berhasil digelar sepanjang K-Food Fair 2025, menghasilkan 27 Nota Kesepahaman (MoU) dan kontrak potensial antara pelaku usaha kedua negara.
Walaupun tubuh manusia secara alami memproduksi vitamin D, banyak orang tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang memadai untuk memproduksi vitamin D yang cukup.
Memasuki usia 50 tahun, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Simak daftar 10 jenis makanan yang perlu dihindari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved