Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

5 Prangko Termahal di Dunia: Koleksi yang Bernilai Hingga Ratusan Miliar

Melani Pau
09/10/2024 09:43
5 Prangko Termahal di Dunia: Koleksi yang Bernilai Hingga Ratusan Miliar
Selain barang mewah, prangko juga bisa memiliki nilai yang mencengangkan. Di tengah kemajuan teknologi, prangko tetap memiliki tempat istimewa bagi kolektor.(wikipedia)

TIDAK hanya barang-barang mewah seperti mobil, jam tangan, dan perhiasan yang bisa memiliki harga miliaran rupiah. Prangko juga bisa mencapai nilai yang sangat tinggi, bahkan melebihi ratusan miliar rupiah. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya nilai suatu prangko adalah kelangkaan dan periode produksinya. 

5 prangko termahal di dunia

Baca juga : Menelisik Filateli di Era Digital: Sejarah Prangko dan Masa Depannya

British Guiana 1c Magenta – US$9,48 Juta (Rp134,5 Miliar) 

Prangko British Guiana 1c Magenta dinobatkan sebagai prangko termahal di dunia, dengan nilai mencapai Rp134,5 miliar. Diterbitkan pada 1856, prangko ini adalah yang paling langka karena hanya ada satu eksemplar yang tersisa di dunia.

Treskilling Yellow – US$2,3 Juta (Rp32,6 Miliar)

Prangko ini dihasilkan dengan kesalahan warna, yang baru disadari oleh para kolektor tahun 1886. Salah satu eksemplar dari prangko ini pernah terjual pada lelang dengan harga mencapai US$ 2,3 juta atau sekitar Rp32,6 miliar.

1847 Mauritius 2d Blue – US$1,6 Juta (Rp22,7 Miliar) 

Pada 1847, istri gubernur Mauritius menggunakan prangko 2d Blue untuk mengundang 500 tamunya ke sebuah pesta ballroom. Prangko ini menarik perhatian para filatelis sejak 1864 ketika salah satu amplop yang mengandung prangko ini ditemukan oleh istri seorang penguasa di Bordeaux, Mauritius.

Baca juga : Yuk Mengetahui Sejarah Kirim Surat dan Kirim Email

1968 The Whole Country is Red – US$1,1 Juta (Rp15,6 Miliar) 

Dengan sistem sosialisme yang mendominasi pemerintahan Tiongkok, pemimpin Mao Zedong tidak menyukai kegiatan filateli, sehingga desainer prangko ini merasa terancam. Namun, seiring waktu, prangko ini menjadi incaran para kolektor, dan terjual seharga US$1,1 juta dalam lelang di Beijing.

1847 Mauritius 1d Red Post Office – US$1 Juta (Rp14,2 Miliar) 

Diterbitkan perusahaan lokal, prangko ini tidak berasal dari pemerintah Inggris dan hanya dicetak sebanyak 500 lembar pada 21 September 1847. Mauritius 1d Red adalah bagian dari seri yang digunakan oleh istri gubernur untuk mengundang temannya ke acara yang diadakan.

Dengan harga yang mencengangkan, prangko-prangko termahal ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengiriman, tetapi juga melambangkan sejarah, seni, dan nilai yang mendalam bagi para kolektornya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya filateli ini di tengah kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat. (Hiscox/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya