Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIDAK hanya barang-barang mewah seperti mobil, jam tangan, dan perhiasan yang bisa memiliki harga miliaran rupiah. Prangko juga bisa mencapai nilai yang sangat tinggi, bahkan melebihi ratusan miliar rupiah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya nilai suatu prangko adalah kelangkaan dan periode produksinya.
Baca juga : Menelisik Filateli di Era Digital: Sejarah Prangko dan Masa Depannya
Prangko British Guiana 1c Magenta dinobatkan sebagai prangko termahal di dunia, dengan nilai mencapai Rp134,5 miliar. Diterbitkan pada 1856, prangko ini adalah yang paling langka karena hanya ada satu eksemplar yang tersisa di dunia.
Prangko ini dihasilkan dengan kesalahan warna, yang baru disadari oleh para kolektor tahun 1886. Salah satu eksemplar dari prangko ini pernah terjual pada lelang dengan harga mencapai US$ 2,3 juta atau sekitar Rp32,6 miliar.
Pada 1847, istri gubernur Mauritius menggunakan prangko 2d Blue untuk mengundang 500 tamunya ke sebuah pesta ballroom. Prangko ini menarik perhatian para filatelis sejak 1864 ketika salah satu amplop yang mengandung prangko ini ditemukan oleh istri seorang penguasa di Bordeaux, Mauritius.
Baca juga : Yuk Mengetahui Sejarah Kirim Surat dan Kirim Email
Dengan sistem sosialisme yang mendominasi pemerintahan Tiongkok, pemimpin Mao Zedong tidak menyukai kegiatan filateli, sehingga desainer prangko ini merasa terancam. Namun, seiring waktu, prangko ini menjadi incaran para kolektor, dan terjual seharga US$1,1 juta dalam lelang di Beijing.
Diterbitkan perusahaan lokal, prangko ini tidak berasal dari pemerintah Inggris dan hanya dicetak sebanyak 500 lembar pada 21 September 1847. Mauritius 1d Red adalah bagian dari seri yang digunakan oleh istri gubernur untuk mengundang temannya ke acara yang diadakan.
Dengan harga yang mencengangkan, prangko-prangko termahal ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengiriman, tetapi juga melambangkan sejarah, seni, dan nilai yang mendalam bagi para kolektornya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya filateli ini di tengah kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat. (Hiscox/Z-3)
PT Pos Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia (Universal Postal Union/UPU).
Filateli memiliki sejarah panjang sejak prangko pertama kali diperkenalkan di Inggris pada 1840 dan di Indonesia pada 1868.
perangko NFT ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia dalam rangka beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
Selain kampanye kesehatan, peringatan Hari Jantung Sedunia juga didukung oleh penerbitan prangko dengan tema jantung
Kesepakatan ini adalah langkah nyata PosIND dan TMII mendorong pengetahuan masyarakat Indonesia akan perjalanan panjang Pos Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved