Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PAMERAN lukisan Indonesia-Thailand bertema Blending Souls sedang digelar oleh KBRI Bangkok di Galeri Nasional Thailand, Bangkok, 4-30 Oktober 2024.
Pameran lukisan tersebut menghadirkan karya-karya terbaik dari 24 seniman—14 seniman Indonesia dan 10 seniman Thailand—yang mengeksplorasi berbagai topik, mulai dari simbol-simbol budaya hingga refleksi pribadi mengenai diplomasi.
Di antara seniman Indonesia yang berpartisipasi adalah Camelia Mitasari Hasibuan, Edi Sunaryo, Erica Hestu Wahyuni, Galuh Tajimalela, Heri Dono, I Made Ruta, Ketut Muka Pendet, Made Toris Mahendra, Ni Nyoman Sani, Prajna Dewantara Wirata, Putu Sutawijaya, Rendra Santana, Sugeng Pramuji Hidayat, dan Wayan Kun Adnyana.
Baca juga : KBRI Bangkok Kembali Gelar Indonesian Cultural Night
Mereka bergabung dengan seniman-seniman terkemuka dari Thailand, seperti Banlu Wiriyapornprapas, Chalermsak Radanachan, Kreingkrai Kulphun, Panupong Kongyen, Pannaphan Yodmanee, Phunsee Srisuphar, Pongpan Chantanamattha, Sompote Singthong, Somsak Chowtadapong, dan Suchart Vongthong.
Duta Besar RI Rachmat Budiman juga turut memamerkan tiga karya lukisnya yang mencerminkan diplomasi budaya antarkedua negara.
Pameran ini juga didukung dua kurator ternama Indonesia, yaitu Agus Dermawan T dan Mikke Susanto, serta seorang kurator Thailand, Ass Prof Padhung Prommoon.
Baca juga : Tarso Gelar Pameran Tunggal Lukisan Boyong Gunungan Menyemai Budaya di IKN
Pameran telah dibuka pada 4 Oktober 2024 dengan pemotongan pita secara bersama-sama oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP Rachmat Budiman, Presiden Senat Thailand Mongkol Surasajja, Executive Secretary of the UNESCAP Armida Salsiah Alisahbana, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt, Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan Thailand Sathaporn Kaewpiangphen, dan Deputi Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa Kementerian Kebudayaan Thailand Jesara Chivawichawankul.
Pembukaan pameran dihadiri oleh 270 orang tamu dari kalangan korps diplomatik, akademisi di bidang seni, para pecinta seni, dan kolektor benda seni di Thailand.
Selain penampilan tari Wonderland dari siswi Sekolah Indonesia Bangkok, pembukaan pameran juga diramaikan dengan kegiatan live painting oleh salah satu seniman Indonesia, Sugeng Pramuji Hidayat.
Baca juga : Pameran Seni Melukis on The Spot
Dengan gaya melukisnya yang unik, Sugeng berhasil menyelesaikan lukisan seorang penari dalam waktu singkat, sehingga menarik perhatian banyak pengunjung.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI menyampaikan harapannya agar pameran dapat menjadi ruang bagi pertukaran kreasi dan perasaan yang menyambungkan hati dan pikiran seniman kedua negara, sehingga menciptakan sebuah perpaduan harmonis antar kedua komunitas.
Sementara itu, Gubernur Bangkok menyampaikan apresiasi kepada KBRI Bangkok atas penyelenggaraan kegiatan pameran lukisan yang akan meningkatkan rasa saling pengertian dan penguatan persahabatan kedua negara.
Baca juga : Pameran Lukisan Anak Internasional We Are The World akan Digelar di Jakarta
Selama berada di Bangkok, para seniman Indonesia juga secara aktif terlibat dalam sejumlah workshop dan artists talk di Sekolah Indonesia Bangkok, American School of Bangkok, Poh Chang Academy of Arts, dan Galeri Nasional Thailand.
Kesempatan itu dimanfaatkan untuk memperkenalkan perkembangan seni lukis Indonesia, workshop melukis serta menjelaskan makna berbagai lukisan yang dipamerkan, serta melakukan kegiatan melukis kolaborasi seniman Indonesia dan Thailand, yang hasilnya juga dipamerkan pada pameran bertema Blending Souls.
Para seniman juga melakukan outdoor painting di Ayutthaya pada 30 September 2024 dengan mengambil inspirasi dari obyek dan interaksi di sekitar lokasi yang dikunjungi sekaligus mempelajari sejarah dan kebudayaan masyarakat lokal Thailand.
Melalui lensa kreatif para seniman berbakat ini, pameran Blending Souls menegaskan bahwa diplomasi tidak hanya terbatas pada jalur formal, tetapi dapat diungkapkan dengan indah melalui seni.
Karya-karya yang dipamerkan akan mengajak para pengunjung untuk lebih memahami hubungan budaya, sosial, dan lingkungan yang mengikat Indonesia dan Thailand. (Z-1)
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
Pemberedelan karya seni sebagai ekspresi artistik pada umumnya terjadi di negara-negara totaliter. Atau setidak-tidaknya di negara otoriter.
SASTRAWAN Okky Madasari menegaskan sensor terhadap karya seni harus dilawan.
Mahfud MD mengatakan berlangsungnya sebuah pameran adalah otoritas dari Galeri Nasional, termasuk soal pameran tunggal Yos Suprapto.
Pameran bersama bertajuk Pasar Seni Lukis Nusantara 1, diikuti sebanyak 34 perupa, baik dari dari Jawa Tengah, luar Jawa dan luar negeri.
Pameran ini mengusung tema "Catatan Lain : M. Aidi Yupri" dan menampilkan karya-karya orisinal dari seorang seniman muda berbakat.
Setelah sukses digelar di Jakarta, World of Coffee Asia akan bertandang ke Bangkok, Thailand, pada 2026.
Untuk wilayah Myanmar, dijelaskan Judha, berdasarkan pantauan media setempat bahwa titik gempa merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay, salah satunya melumpuhkan Old Sagaing Bridge.
Sebanyak 65 peserta workshop, yang terdiri dari mahasiswa, mendapat kesempatan untuk belajar dan bermain alat musik tradisional Indonesia yaitu angklung dan gamelan.
Asia Tenggara masih menjadi tujuan favorit wisatawan Indonesia, dengan Kuala Lumpur dan Bangkok sebagai dua kota internasional yang paling sering dipesan.
Butet Kartaredjasa menggunakan berbagai medium, mulai dari kanvas, kertas, hingga material seperti keramik dan baja, untuk menampilkan keunikan eksplorasi artistiknya.
Dia berharap aktivitas bisnis di Jakarta harus bertaraf internasional agar IKG bisa tercapai. Kedua, kualitas sumber daya manusia juga berpengaruh dalam penghitungan IKG.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved