Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pameran Seni Melukis on The Spot

Syarief Oebadillah
15/8/2024 18:23
Pameran Seni Melukis on The Spot
Pameran seni lukisan on the spot(Dok)

SENI melukis on the spot menunjukkan kemampuan sang pelukis dalam menangkap memori dari apa yang dilihatnya. Kemampuan ini menunjukkan bahwa seorang pelukis bukan hanya sekadar menggoreskan sketsa di kanvas, tetapi juga memiliki daya intelijen yang baik.

"Menurut saya, kemampuan (intelijen) menangkap memori seperti itu dimiliki oleh orang yang melukis on the spot tadi. Dengan kata lain, seniman itu bukan hanya sekadar berkesenian saja tetapi kemampuan intelijen seniman itu tinggi," kata Laksamana Madya TNI Dr. T.S.N.B Hutabarat yang kerap disapa Cokky Hutabarat yang turut menghadiri pembukaan My World is Your World turut dihadiri Sesjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas)

Pameran lukisan bertajuk My World is Your Wold resmi dibuka di Galeri Darmin Kopi, Jakarta Selatan. Karya dalam pameran ini merupakan hasil kreativitas teman pelukis Jakarta dan sekitarnya secara on the spot yang telah diselenggarakan di Galeri Darmin Kopi pada 27 Juli lalu.

Baca juga : Pameran Lukisan Anak Internasional We Are The World akan Digelar di Jakarta

Kurator Pameran tersebut, Agung Frigidanto mengutarakan melukis on the spot merupakan kegiatan merekam jejak sekeliling untuk disampaikan ke publik. "Apa yang disajikan kali ini menurut saya sangat apresiatif pada rangkaian tubuh kita sendiri untuk merekam jejak sekeliling untuk disampaikan ke publik," kata Agung. Menurutnya, jika dilakukan secara berkelanjutan oleh sang seniman, kegiatan melukis on the spot akan menjadi sebuah identitas yang bernilai.

Pada sesi pengantar pembuka pameran, Yessy Gusman mengutarakan dirinya juga merupakan pelukis ‘on the spot’. "Melukis on the spot membuat saya merasa nyaman melukis apa yang ada di sekitar saya. Tanpa disadari, sosok yang diabadikan dalam lukisan saya seringkali memunculkan paras orang-orang terdekat, menunjukkan bahwa memori berperan dalam mempengaruhi lukisan saya",ungkap artis kondang tahun 70an bersama Rano Karno itu.

Dalam melukis, ia menganalogikan kemampuan melukisnya seperti seorang yang mengemudi. "Saya bisa menyetir, tapi belum bisa ngebut seperti pembalap," seloroh Yessy Gusman.

Pada pameran tersebut, karya yang dipamerkan merupakan buah kreativitas 23 seniman yang berasal dari berbagai komunitas seperti Komunitas Perupa Kota Tua, Perupa Jakarta (Peruja), dan komunitas seni rupa lainnya. 23 seniman yang berpameran yakni Tomy Faisal Alim, Akmalul Farros, Ames Abadi, Antonius Wicaksono, Armen Amatiran, Budi Utomo, Budi Man Simangunsong, Fitri Ekowati, Gogor Purwoko, Hana Andari, Karenina, Kedsu, Khoiv, Lilik Subekti, Machfoed Gembong, Puguh Tjs Warudju, Rimbyatmojo, Rindy, Sanja Pawarto, Susi Necklin, Syafrudin,Yuli Riban, dan Yuni Tabriz.

Pameran yang berlangsung di Galeri Darmin Kopi, Jl. Duren Tiga Daya 7E, Pancoran, Jakarta Selatan berlangsung mulai12 – 27 Agustus 2024. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya