Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah periode 2024-2029 yang memprogramkan pemeriksaan kesehatan, termasuk tuberkulosis (TB) secara nasional.
"TB jelas masalah kesehatan penting di Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus TB terbesar ke dua di dunia. Karena itu saya dan kita semua tentu sangat mendukung kalau pemerintah baru akan memberi prioritas penting bagi pengendalian TB," katanya di Jakarta, Minggu.
Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa kebijakan itu sangat relevan mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus TB terbesar kedua di dunia.
Baca juga : Sambut Baik Program Pengendalian Tuberkulosis menjadi Prioritas
Berdasarkan Global TB Report 2023, Indonesia berada di posisi kedua dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia, setelah India. Diperkirakan, ada 1.060.000 kasus TB dan 134.000 kematian akibat TB per tahun di Indonesia.
Tjandra mengatakan bahwa prioritas pemerintah dalam pengendalian TB merupakan langkah penting untuk kesehatan masyarakat.
Ia menjelaskan, pengendalian TB harus mencakup berbagai aspek, di antaranya, promotif, sebagai edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga : Menkes Luncurkan Portable X-Ray Pendeteksi TBC
Berikutnya adalah aspek preventif berupa tindakan pencegahan seperti terapi pencegahan TB melalui vaksinasi dan peningkatan imunitas melalui asupan gizi.
Tjandra juga mendorong aspek deteksi dini TB melalui pemeriksaan kesehatan, termasuk check-up dan pemantauan kontak serta kelompok berisiko tinggi.
"Berikutnya aspek kuratif berupa pengobatan hingga tuntas, terutama bagi pasien TB yang sensitif maupun resisten obat," katanya.
Baca juga : Jangan Ragu Rutin Medical Check Up
Terakhir, kata Tjandra, adalah pencegahan penularan. "Perlu diperhatikan juga aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang terkait dengan pasien TB dan keluarganya," katanya.
Lebih lanjut, Tjandra menyarankan agar program check-up yang direncanakan juga dapat mencakup deteksi penyakit paru lainnya seperti kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis, mengingat relevansi tantangan kesehatan paru di Indonesia.
Menutup pernyataannya, Tjandra mengapresiasi komitmen pemerintah baru dalam menjadikan pengendalian TB sebagai prioritas kesehatan nasional, seraya berharap program ini bisa berjalan sukses.
Baca juga : Temulawak Bermanfaat Sebagai Pendamping Pengobatan TB
Diberitakan sebelumnya, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melakukan program cek kesehatan atau medical check up gratis yang menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada 2025.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, rencana cek kesehatan secara keseluruhan bagi masyarakat akan dilakukan secara rutin sekali setahun atau dua kali setahun.
Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi cek tensi, gula darah, asam urat, ataupun potensi-potensi penyakit katastropik lain, termasuk TB. (Ant/H-2)
Teknik DHI sebagai tehnik transplantasi rambut dengan teknologi terbaru masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio(AAM) melalui Farmanina Clinic.
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
NMN mampu membantu mengurangi keriput, meningkatkan elastisitas kulit, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Seseorang bisa mengalami frozen shoulder atau bahu kaku lantaran ketidakseimbangan hormon, diabetes, sistem kekebalan tubuh melemah, serta peradangan pada sendi.
Lingkar pinggang sebaiknya jangan lebih dari 90 cm bagi laki-laki dan perempuan jangan lebih dari 80 cm.
Bagi masyarakat yang memiliki keturunan kanker payudara, disarankan untuk melakukan pemeriksaan gen.
MCU juga penting bagi orang yang sering traveling ataupun blogger makanan.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Skrining mata anak bisa dilakukan sejak bayi apalagi ada riwayat keluarga yang memiliki mata juling.
Untuk deteksi dini, perempuan berusia 40â-49 tahun dapat melakukan Sadari satu kali setiap bulan, Sadanis setiap tahun, dan skrining mamografi satu kali setiap tahun.
Kanker serviks umumnya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu, penting bagi perempuan yang aktif secara seksual untuk melakukan skrining rutin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved