Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan alat skrining tuberkulosis (Tb), Portable X-Ray, dalam Kampanye TBC pada peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Gedung Sate, Bandung.
Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mendistribusikan portable X-Ray ke daerah-daerah dengan kasus Tb yang tinggi. Salah satu daerah prioritas adalah Kota Bandung, Jawa Barat, yang memiliki angka kasus Tb yang cukup signifikan.
"Butuhnya untuk nasional, kami merasa masing-masing provinsi harus punya 2 alat portable X-Ray, tapi saat ini kami mau prioritaskan ke provinsi-provinsi yang tinggi kasus TBC-nya," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (3/8).
Baca juga : Pekan Depan Kemenkes Bakal Luncurkan Program Pencarian Kasus TB dengan Rontgen Dada
Portable X-Ray merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA), saat ini telah tersedia di Indonesia sebanyak 25 unit, yang tersebar di 15 kabupaten/kota di 8 provinsi prioritas percepatan eliminasi Tb 2030. Alat tersebut didistribusikan ke wilayah prioritas dengan kasus Tb tinggi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Maluku.
Setelah peluncuran di Bandung, diharapkan wilayah lain yang mendapatkan Portable X-Ray dapat segera memulai kegiatan Active Case Finding bulan Agustus ini.
Khusus untuk anak-anak, lanjut Menkes Budi, karena Tb secara fisik tidak dapat diobservasi dan anak-anak tidak dapat dipaksa mengeluarkan dahaknya, sehingga skrining Tb harus menggunakan rontgen, salah satunya Portable X-Ray.
Baca juga : Penemuan Kasus TB di Klinik Naik 4 Kali Lipat Dua Tahun Terakhir
Indonesia, yang menempati posisi kedua kasus tertinggi Tb di dunia setelah India, memiliki 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian akibat Tb setiap jam.
"Itu sebabnya kenapa pemerintah sekarang, sejak pandemi covid-19, Tb ditangani secara agresif melakukan program surveilans untuk menemukan di mana saja," ucap Budi.
Tim surveilans berhasil melakukan penemuan 500 ribuan kasus pada 2021, meningkat menjadi 700 ribuan kasus pada 2022, dan kembali meningkat menjadi 800 ribuan pada 2023.
"Diharapkan tahun ini 900 ribu kasus Tb ditemukan. Karena kalau kasus Tb ditemukan, bisa langsung diobati, cukup 4 sampai 6 bulan bisa sembuh," tuturnya.
"Pasien Tb tidak akan menularkan kalau sudah dikasih obat, sehingga diharapkan makin lama makin sedikit kasus TBC," tandas Budi. (H-2)
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Deteksi dini kanker paru dengan LDCT terbukti mengurangi angka kematian hingga 24%.
Skrining Mandiri di Rumah Dapat Meningkatkan Partisipasi Perempuan
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) pemeriksaan kesehatan jiwa berkala bagi peserta Program Pendidikan Dokter PPDS merupakan terobosan
Penyakit Ginjal Kronik diperkirakan akan menjadi penyebab kematian tertinggi ke-5 di seluruh dunia pada 2040.
Kesehatan jantung dianggap memiliki peran penting dalam kualitas hidup seseorang. Jantung yang sehat memastikan aktivitas harian berjalan lancar.
Kanker serviks biasanya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved