Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menkes Luncurkan Portable X-Ray Pendeteksi TBC

Despian Nurhidayat
03/8/2024 10:36
Menkes Luncurkan Portable X-Ray Pendeteksi TBC
Peluncuracan portable X-Ray oleh Menkes Budi Gunadi(Dok Kemenkes)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan alat skrining tuberkulosis (Tb), Portable X-Ray, dalam Kampanye TBC pada peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Gedung Sate, Bandung.

Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mendistribusikan portable X-Ray ke daerah-daerah dengan kasus Tb yang tinggi. Salah satu daerah prioritas adalah Kota Bandung, Jawa Barat, yang memiliki angka kasus Tb yang cukup signifikan.

"Butuhnya untuk nasional, kami merasa masing-masing provinsi harus punya 2 alat portable X-Ray, tapi saat ini kami mau prioritaskan ke provinsi-provinsi yang tinggi kasus TBC-nya," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (3/8).

Baca juga : Pekan Depan Kemenkes Bakal Luncurkan Program Pencarian Kasus TB dengan Rontgen Dada

Portable X-Ray merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA), saat ini telah tersedia di Indonesia sebanyak 25 unit, yang tersebar di 15 kabupaten/kota di 8 provinsi prioritas percepatan eliminasi Tb 2030. Alat tersebut didistribusikan ke wilayah prioritas dengan kasus Tb tinggi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Maluku.

Setelah peluncuran di Bandung, diharapkan wilayah lain yang mendapatkan Portable X-Ray dapat segera memulai kegiatan Active Case Finding bulan Agustus ini.

Khusus untuk anak-anak, lanjut Menkes Budi, karena Tb secara fisik tidak dapat diobservasi dan anak-anak tidak dapat dipaksa mengeluarkan dahaknya, sehingga skrining Tb harus menggunakan rontgen, salah satunya Portable X-Ray.

Baca juga : Penemuan Kasus TB di Klinik Naik 4 Kali Lipat Dua Tahun Terakhir

Indonesia, yang menempati posisi kedua kasus tertinggi Tb di dunia setelah India, memiliki 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian akibat Tb setiap jam.

"Itu sebabnya kenapa pemerintah sekarang, sejak pandemi covid-19, Tb ditangani secara agresif melakukan program surveilans untuk menemukan di mana saja," ucap Budi.

Tim surveilans berhasil melakukan penemuan 500 ribuan kasus pada 2021, meningkat menjadi 700 ribuan kasus pada 2022, dan kembali meningkat menjadi 800 ribuan pada 2023. 

"Diharapkan tahun ini 900 ribu kasus Tb ditemukan. Karena kalau kasus Tb ditemukan, bisa langsung diobati, cukup 4 sampai 6 bulan bisa sembuh," tuturnya.

"Pasien Tb tidak akan menularkan kalau sudah dikasih obat, sehingga diharapkan makin lama makin sedikit kasus TBC," tandas Budi. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya