Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BATIK telah menjadi bagian dari budaya Indonesia yang mendunia, dengan motif-motif yang unik dan kaya akan nilai sejarah. Keindahan batik tidak hanya terletak pada pola-pola indah yang menghiasi kain, tetapi juga pada proses pembuatannya yang memerlukan ketelitian dan keterampilan khusus.
Ada beberapa teknik pembuatan batik yang telah berkembang seiring waktu, masing-masing memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. Mari kita kenali lebih dekat tiga jenis batik berdasarkan cara pembuatannya: batik tulis, batik cap, dan batik print.
Batik tulis adalah salah satu bentuk batik paling tradisional dan dianggap paling autentik. Proses pembuatannya sangat rumit dan memerlukan ketelitian yang luar biasa. Batik ini dibuat secara manual dengan tangan menggunakan alat yang disebut canting, yang berfungsi untuk menorehkan lilin panas (malam) ke permukaan kain sesuai pola yang diinginkan. Proses ini dilakukan secara hati-hati dan detail, mengikuti pola yang sebelumnya telah digambar pada kain.
Baca juga : 7 Motif Batik Indonesia yang Populer
Karena prosesnya yang memakan waktu dan memerlukan keahlian tinggi, batik tulis biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan jenis batik lainnya.
Berbeda dengan batik tulis yang sepenuhnya dibuat dengan tangan, batik cap menggunakan alat bantu berupa stempel atau cap yang terbuat dari tembaga. Alat ini mempermudah pengrajin untuk mencetak pola-pola batik pada kain, sehingga proses produksi bisa lebih cepat dan efisien. Meskipun lebih cepat, batik cap tetap mempertahankan keindahan motif tradisional.
Batik cap memungkinkan pengrajin memproduksi kain batik dalam jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan akan produksi yang lebih cepat dan efisien, lahirlah batik print. Jenis batik ini menggunakan teknologi cetak digital atau sablon untuk mencetak motif batik pada kain. Batik print memungkinkan produksi batik dalam skala besar dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan batik tulis atau cap. Namun, prosesnya lebih canggih dan tidak melibatkan penggunaan lilin, seperti pada batik tradisional.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dengan tagline produk “When Art Meets Performance”, laptop ini tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga membawa identitas budaya dalam perangkat modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved