Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
JAKARTA Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) kembali digelar pada 2024, setelah menuai sukses pada tahun lalu. Acara ini menjadi penampilan pertama Wedha, pencipta WPAP yang ikonik dan ilustrator Lupus, di depan publik setelah 15 tahun.
Ilustrator yang mendapat julukan Bapak Ilustrasi Indonesia tersebut akan memamerkan karya-karya ikoniknya. Pengunjung bisa mendapatkan produk eksklusif dari Wedha dalam bentuk art prints hingga T-shirt.
JICAF 2024 digelar mulai 19 September hingga 6 Oktober di The Space Senayan City, Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan.
Baca juga : Lima Ilustrator Gambarkan Warisan Budaya Ikuti Teknologi
Melanjutkan tradisi gelaran sebelumnya, JICAF akan kembali menampilkan karya-karya 100 seniman grafis dari Indonesia dan mancanegara.
Selain memamerkan, karya-karya itu juga akan dijual dan bisa didapatkan langsung oleh pengunjung selama acara ini berlangsung. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan perupa lewat sederet program talkshow dan in-booth signing yang diadakan bergantian tiap harinya.
Baca juga : Lupus si Penyakit Seribu Wajah, Diderita oleh Selena Gomez dan Isyana Sarasvati
Untuk melanjutkan tradisi dan misinya, JICAF secara konsisten menghadirkan sosok illustrator legendaris Indonesia setiap tahunnya.
Jika tahun lalu yang diangkat adalah sosok Pinot, tahun ini giliran Wedha Abdul Rasyid yang dihadirkan.
Di era awal ’90-an, sebagai illustrator di Majalah Hai, Wedha menciptakan gaya gambar yang merupakan gabungan gaya kubisme dan pop art.
Baca juga : Halsey Ungkap Dirinya Idap Lupus dan Leukemia
Muncul secara rutin setiap minggunya di Majalah Hai, gaya gambar ini banyak disukai dan menginspirasi sejumlah illustrator generasi baru, sehingga kemudian ditahbiskan menjadi makom/aliran baru di dunia ilustrasi. Hingga saat ini, aliran itu dikenal sebagai Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP).
Selain menciptakan WPAP, Wedha juga dikenal sebagai pencipta visualisasi Lupus, sesosok karakter rekaan Hilman Hariwijaya, yang sebelum muncul di novel, layar lebar, serta TV, telah lebih dulu muncul sebagai cerita episodik mingguan di Majalah Hai era akhir ’80 hingga ’90-an.
Wedha adalah sosok yang secara pas membuat ilustrasi karakter yang dikenal cuek, konyol, kadang jahil tapi baik hati itu, lengkap dengan jambul, balon permen karet, seragam sekolah, dan tas selempang berinisial huruf kanji.
Baca juga : Anda Berisiko Terkena Lupus? Pastikan Cukup Istirahat
Visualisasi karakter dan logo Lupus sempat begitu populer di kalangan gen X dan milenial awal, seiring dengan popularitas ceritanya. Sedemikian populer dan ikoniknya ilustrasi Wedha, hingga dari siluetnya saja orang sudah bisa mengenali karakter itu.
Sejak pensiun dari Hai pada 2008, kemunculan Wedha di JICAF 2024 ini merupakan pertama kalinya ia kembali di mata publik.
Selama ini, dalam skala terbatas, ia rutin berinteraksi dengan anggota komunitas WPAP yang tersebar hingga mancanegara. Begitulah caranya saat ini untuk terus menebar inspirasi.
Pada 5 Oktober, Anda berkesempatan bertemu langsung dengan Wedha di JICAF 2024. Karya-karya Wedha dalam bentuk art prints hingga T-shirts bisa didapatkan secara eksklusif oleh pengunjung JICAF 2024. (RO/Z-1)
Lima ilustrator itu ialah Mohammad Taufiq (Emte), Nadya Noor, Wulang Sunu, Cecilia, dan Gusdesidhi.
LUPUS, penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal. Salah satu gejalanya ternyata adalah rambut rontok.
Di balik wajah yang tampak sehat, banyak penyintas lupus harus berjuang melawan rasa nyeri, kelelahan, dan peradangan yang menyerang berbagai organ tubuh.
Deteksi dini lupus membutuhkan kolaborasi multisektor antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi profesi, BPJS Kesehatan, dan media.
Lupus eritematosus adalah penyakit autoimun kronis yang memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan organ lainnya.
Setiap orang bisa mengalami gejala berbeda-beda dan tidak ada kombinasi gejala tertentu yang menjadi penanda lupus.
Jelita, tahukah kamu tentang multipel sklerosis (MS), penyakit yang kerap disebut misterius karena gejalanya bisa muncul tanpa dapat diperkirakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved