Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
MANDI junub adalah mandi wajib yang dilakukan oleh seorang Muslim untuk menghilangkan hadas besar.
Mandi junub wajib dilakukan setelah terjadinya hal-hal yang menyebabkan hadas besar, seperti setelah hubungan suami-istri, mimpi basah (untuk laki-laki), keluarnya air mani, atau setelah selesai masa haid dan nifas bagi perempuan.
Mandi ini bertujuan untuk mensucikan diri agar dapat kembali melaksanakan ibadah seperti sholat dan puasa.
Baca juga : Bacaan Niat Mandi Wajib setelah Haid, Lengkap dengan Tata Caranya
Bacaan Arab
Bacaan Latin
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari minal haid lillahi ta’ala.
Baca juga : Tata Cara Mandi Wajib Wanita setelah Haid dan Berhubungan Intim
Artinya
Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.
Bacaan Arab
Baca juga : Catat! Ini Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan, Lengkap dengan Niatnya
Bacaan Latin
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari minan nifasi lillahi ta’ala.
Artinya
Baca juga : Niat Mandi Puasa Ramadan, bukan Mandi Wajib atau Junub
Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.
Bacaan Arab
Bacaan Latin
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari lillahi ta’ala.
Artinya
Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta'ala.
Tata cara mandi junub harus sesuai dengan aturan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut langkah-langkahnya:
Niat dilakukan sebelum mulai mandi. Niat ini adalah untuk menghilangkan hadas besar.
Membasuh kedua tangan sebanyak 3 kali, sebelum memasukkan tangan ke dalam air.
Membersihkan bagian tubuh yang terkena najis atau kotoran, termasuk bagian tubuh yang dikeluarkan dari kemaluan atau kotoran lain.
Berwudhu secara sempurna seperti wudhu yang dilakukan sebelum sholat, mulai dari membasuh wajah, tangan, membasuh kepala, dan kaki. Disarankan untuk menunda mencuci kaki hingga setelah mandi.
Siramkan air ke seluruh bagian kepala sebanyak tiga kali. Pastikan air merata ke seluruh rambut dan kulit kepala.
Setelah membasuh kepala, lanjutkan dengan menyiram seluruh tubuh. Pastikan seluruh bagian tubuh terkena air, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi seperti lipatan-lipatan kulit.
Sebaiknya memulai membasuh dari sisi kanan tubuh, baru kemudian sisi kiri, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Pastikan seluruh tubuh, termasuk lipatan-lipatan kulit, telah terkena air dan bersih dari hadas besar.
Terakhir, membasuh kaki yang mungkin belum terkena air saat berwudhu sebelumnya.
Rukun mandi junub adalah niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Jika kedua hal ini sudah terpenuhi, maka mandi junub dianggap sah.
Disunnahkan untuk menggosok-gosok tubuh dan mendahulukan bagian kanan. Dengan mandi junub yang benar, seorang Muslim dapat kembali dalam keadaan suci dan siap melaksanakan ibadah lainnya. (Z-12)
Allahu la ilaha illa Huwa, Al-Hayyul-Qayyum. La ta'khudhuhu sinatuw wa la nawm. Lahu ma fis-samawat wa ma fil-ard. Man zhal-lazi yashfa'u 'indahu illa bi idhnihi.
Doa ini adalah salah satu doa terkenal yang dipanjatkan Nabi Ibrahim, khususnya ketika ia berdoa untuk keturunannya, yang terdapat dalam surat Ibrahim ayat 40-41.
Allahumma-ktub lii bihaa ‘indaka ajran, wad’a ‘anni bihaa wizran, waj’alhaa lii ‘indaka dzukhraa, wataqabbalhaa minnii kamaa taqabbaltahaa min ‘abdika Dawuud.
Permohonan Perlindungan kepada Allah: Ayat ini mengajarkan untuk berlindung kepada Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara waktu fajar. Allah disebut sebagai Tuhan
Doa merupakan bentuk ikhtiar spiritual, namun penting juga untuk diiringi dengan usaha fisik seperti menjaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan berkonsultasi dengan dokter
Allahumma ihdini fiiman hadait, wa ‘aafini fiiman ‘aafait, wa tawallani fiiman tawallait, wa baarikli fiima a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhi walaa yuqdha ‘alaik
Tujuannya untuk menghilangkan hadats besar agar seseorang kembali suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.
Mandi wajib dilakukan ketika seseorang mengalami hadats besar, misalnya setelah mimpi basah (keluar air mani saat tidur), berhubungan suami istri, haid dan nifas bagi wanita
Panduan lengkap tata cara mandi wajib pria sesuai sunnah! Bersuci setelah junub, haid, & nifas. Temukan niat, doa, & langkah-langkahnya agar ibadah sah! Klik sekarang!
Panduan lengkap cara mandi wajib setelah berhubungan intim sesuai syariat Islam. Bersih, sah, dan diterima Allah SWT! Klik untuk tata cara & niatnya!
Mandi ini wajib dilakukan agar seseorang dapat melaksanakan ibadah, seperti salat, dengan kondisi suci.
Mandi ini menjadi syarat sah untuk kembali menjalankan ibadah yang memerlukan kesucian, seperti shalat dan puasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved