Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan target penerima program makan bergizi gratis pada tahap pertama tahun 2025 akan menyasar kepada 15 juta jiwa. Mereka terdiri dari berbagai kalangan mulai dari balita, pelajar tingkat PAUD hingga SMA, santri, Ibu hamil dan menyusui.
“Pilot project akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2025 ini sebanyak 15 juta, nanti kita akan dubbing di 2026 dan mudah-mudahan akan dilaksanakan di seluruh wilayah pada tahun 2027,” katanya kepada Media Indonesia di Gedung DPR RI pada Selasa (17/9).
Dadan menjelaskan pemerintah telah menganggarkan Rp71 Triliun untuk merealisasikan program makan bergizi gratis yang akan akan dimulai pada 2 Januari 2024. Dijelaskan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pasokan bahan baku hingga dukungan manajemen operasional pelaksanaan.
“(Program) ini akan dilaksanakan mulai awal Januari. Anggaran Rp71 Triliun (ini) rinciannya untuk pelaksanaan program makan bergizi di seluruh Indonesia, termasuk juga dukungan manajemen,” katanya.
Dadan menilai, kebutuhan gizi setiap anak berbeda-beda sehingga komposisi pemberian nutrisi pada program makan bergizi gratis akan disesuaikan dengan usia setiap anak. Menurutnya, kebutuhan kalori antar anak berbeda sehingga tidak bisa disamaratakan.
“Penetapan komposisi gizi itu tergantung pada usia anak, untuk PAUD dan kelas 2 SD pasti akan berbeda kebutuhan kalorinya dengan anak SMA. Tapi minimal untuk anak PAUD sekitar 450-500 kalori, untuk anak SMP-SMA sekitar 600 sampai 650 dengan komposisi berupa protein, karbohidrat dan serat,” jelasnya kepada Media Indonesia di Gedung DPR RI, kemarin.
Baca juga : Susu Ikan tidak Bisa Disandingkan dengan Susu Sapi
Dadan menyebut pihaknya belum memiliki grand desain terkait teknis pelaksanaan dan jenis menu yang akan disajikan pada program makan bergizi gratis tersebut, namun pihaknya akan menjadi penentu standar komposisi gizi dan memastikan agar bahan baku yang digunakan sesuai dengan sumber daya lokal.
“Kami tidak menentukan menu, tapi komposisi gizi menunya terkait dengan lokalitas. Jadi kalau misalnya di daerah yang banyak ikan, nanti proteinnya berasal dari ikan tersebut, dan jika karbohidratnya ada yang dari jagung maka silahkan, kalau dengan singkong silakan, tapi yang suka makan nasi lanjutkan,” imbuhnya.
Terkait penyediaan susu dalam menu makn bergizi gratis, Dadan menekankan pihaknya akan mengakomodir dan menyesuaikan dengan kondisi lokalitas di berbagai daerah. Dikatakan bahwa susu tersebut bisa saja digantikan telur atau sebaliknya.
Baca juga : Apa Itu Susu Ikan, Yeay or Nay?
“Sesuatu yang baik ini akan kita akomodir. Di daerah yang susunya mudah didapatkan maka bisa diisi dengan susu, tapi di daerah yang banyak telur tentu susunya bisa kita ganti dengan telur,” katanya.
Dadan berharap berbagai daerah mempersiapkan diri untuk menyediakan berbagai bahan baku pangan lokal untuk mendukung implementasi program prioritas Prabowo-Gibran tersebut.
“Kami berharap semua rantai pasoknya berasal dari orang lokal, tapi jika tidak bisa dipenuhi oleh lokal maka akan melalui mekanisme nasional seperti Bulog dan sebagainya. Ini akan dilakukan bertahap dan saya yakin ini berhasil karena dilakukan bertahap,” tandasnya. (S-1)
Pemerintah memastikan bantuan pangan beras mulai disalurkan pada Juli ini.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Seluruh pengiriman ini dilakukan dalam skema Business to Business (B2B) antara petani jagung dan peternak layer yang difasilitasi oleh NFA untuk memperkuat rantai pasok jagung nasional.
Pemerintah akan memberikan perlindungan terhadap para petani dan peternak di dalam negeri seiring dimunculkannya rencana kebijakan penghapusan kuota impor oleh Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved