Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM rangka peningkatan minat membaca dan literasi masyarakat Indonesia, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan mendorong pustaka menjangkau seluruh pelosok Tanah Air.
Plt. Kepala Perpusnas Endang Aminudin Aziz mengatakan konsep tersebut akan dilakukan melalui strategi kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan swasta.
"Beberapa upaya yang dilakukan oleh Perpusnas adalah perluasan layanan perpustakaan seperti pembangunan fasilitas layanan perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 188 provinsi/kabupaten kota," kata Aziz saat dihubungi, Minggu (15/9).
Baca juga : Hari Kunjung Perpustakaan 14 September, ke Perpustakaan Tak Sekadar Baca Buku
Kemudian perluasan layanan perpustakaan melalui Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) sebanyak 959 unit. Perluasan layanan perpustakaan Motor Perpustakaan Keliling sebanyak 112 unit.
Ada juga dengan pojok baca digital (Pocadi) sebanyak 558 unit. Selanjutnya titik baca sebanyak 20 titik, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebanyak 4.435 lokus, bacaan bermutu untuk Perpustakaan Desa dan TBM sebanyak 10.000 lokus dan 10 juta buku bacaan bermutu, hingga desiminasi buku bacaan ke perpustakaan pondok pesantren dan lembaga keagamaan lain, daerah 3T, Lapas, Rumah Sakit, Komunitas.
Penguatan kolaborasi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga lain yaitu Surat Edaran Bersama Menteri Desa PDTT dan Kepala Perpustakaan Nasional tentang Peningkatan Budaya Literasi Melalui Perpustakaan Desa dan Taman Baca Masyarakat (TBM) melalui pemanfaatan anggaran dana desa, sekaligus Pencanangan Gerakan Literasi Desa oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Mei 2024.
Baca juga : Komitmen Mengarusutamakan Naskah Nusantara, Perpusnas Raih Penghargaan UNESCO
"Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan gemar membaca tahun 2024, Perpusnas mengajak kembali masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan dan mengenal lebih dekat sumber daya serta layanan yang tersedia di pelayanan jasa informasi perpustakaan," ujarnya.
September merupakan momentum yang sangat tepat dalam menyebarluaskan aktivitas literasi di semua lembaga perpustakaan di Indonesia.
Momentum September yang juga di dalamnya ada Hari Akasara Internasional dinilai sangat tepat jika kembali mengampanyekan dan mempublikasikan terkait dengan pengarusutamaan naskah Nusantara sebagai upaya Perpusnas mengajak memahami pentingnya menjaga, merawat dan menggali tentang naskah nusantara yang menjadi bagian penting peradaban bangsa Indonesia.
Baca juga : Inklusivitas Perpustakaan Dukung Aktivitas Pemberdayaan Masyarakat
"Memang tidak hanya untuk meningkatkan budaya gemar membaca di kalangan masyarakat, dengan adanya peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan gemar membaca juga bertujuan untuk mendorong penggunaan fasilitas perpustakaan," ungkapnya.
Menurutnya di era digitalisasi ini masyarakat mulai memilih untuk tidak berkunjung perpustakaan dikarenakan masyarakat mulai mengakses informasi mnggunakan teknologi yang mereka miliki, maka perpustakaan juga terus melakukan trobosan dan inovasi.
"Perpustakaan mengembangkan layanan digital perpustakaan yang ramah dapat mudah diakses dimanapun dan kapanpun mereka berada," pungkasnya.
Filosofi buku bagi kemajuan bangsa adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bantuan dari Perpustakaan Nasional RI itu merupakan bentuk penguatan literasi masyarakat di tahun 2025 ini.
KOLABORASI yang kuat antarkementerian dan lembaga harus konsisten dibangun dalam menyikapi langkah efisiensi anggaran di sektor pendidikan.
Kedua pihak akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Proses pengalihan media yang dapat mencapai ribuan lembar ini, jelasnya dapat memakan biaya yang tak sedikit.
DI film Pernikahan Arwah: The Butterfly House, Brigitta Cynthia atau Gigi, mantan personel Cherrybelle, memerankan Mei Hwa, seorang penyanyi perempuan Tionghoa di masa pendudukan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved