Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BRI Terus Komitmen Dorong Penerapan ESG

Andhika Prasetyo
12/9/2024 19:29
BRI Terus Komitmen Dorong Penerapan ESG
(https://www.sustainalytics.com/)

BANK Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam penerapan Enviroment, Social and Goverance (ESG). Hal tersebut dapat dilihat dari skor sustainalytics ESG risk rating BRI yang berada di skor 17,8 yang mana angka tersebut masuk dalam kategori low risk. Selain itu, BRI juga meraih rating A pada MSCI ESG Rating dan skor ESG di 75 pada S&P Global.

"Saat ini ada 3 lembaga rating kredibel kalau untuk mengukur implementasi ESG, BRI salah satu yang lolos risk di Indonesia (Sustainalytics), MSCI juga ratingnya A, satu lagi ada S&P, kita naik sangat signifikan terakhir 2024 di 75,” kata Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto di Jakarta pada Kamis (12/9).

Sebelumnya, lanjut Solichin, pada 2022 Dirut BRI yakni Sunarso mengatakan bahwa ESG sendiri merupakan bagian dari corporate strategy. Karena termasuk bagian dari corporate strategy, maka dari itu Sunarso mengatakan bahwa harus ada divisi khusus yang memang mengurus ESG sendiri di BRI.

Baca juga :  Ada AirNav Indonesia, Sahabat Para Pilot Hingga Komunitas Bus Mania di Hub Space 2024

"Beliau cuma mengatakan saya mau ESG BRI adalah referensinya internal standard. Yang di titik itu saya juga enggak tahu sebenarnya referensinya mana. Nah dari itu mulai saya tahu ada S&P, ada MSCI, ada Sustainalytics ya kita belajar, nah dari situ kita menekan aspirasi," bebernya.

Setahun setelah itu, tepatnya di 2023 BRI langsung dapat menentukan target kapan pihaknya bisa menjadi perusahaan Net Zero Emission yang mana BRI menargetkan NZE di 2050 atau 10 tahun lebih cepat dibandingkan komitmen NZE Indonesia di 2060.

Di sisi lain, BRI juga mencatat sustainable financing terbesar di Indonesia. Dari seribu triliun lebih pembiayaan dan investasi yang dikucurkan oleh BRI, sebanyak Rp700 triliun lebih atau 65,2% adalah sustainable loan. “Dari Rp1.000-an triliun sebesar 65,2% itu masuk dalam portofolio sustainable financing,” bebernya.

Baca juga : Direktur Bulog Paparkan Penerapan ESG dalam ICMEM 2024 yang Digelar SBM ITB

Dengan berbagai komitmennya terhadap sustainable banking, diketahui BRI menjadi salah satu First Movers on Sustainable Banking di Indonesia pada 2017. Tak sampai disitu itu, BRI juga telah bergabung sebagai anggota di United Nations Global Compact (UNGC) pada 12 Maret 2023. UNGC sendiri merupakan lembaga yang mendorong kebijakan dan implementasi keberlanjutan perusahaan, khususnya pada ranah sustainable development goals (SDGs).

Sementara itu, Ekonom Senior, Ryan Kiryanto mengungkapkan bahwa sebagian besar laporan keberlanjutan perusahaan di Indonesia masih kurang mengedepankan isu sosial yang terdapat pada ESG. "Cenderung mungkin 67%laporan berkelanjutan itu isinya hanya mengenai keramah-keramah tingkungan. Menanam pohon, kemudian gedungnya dibanyakin dengan pot-pot bunga, dengan tanaman, kalau perlu diwarnai warna hijau, kemudian menanam mangrove, seperti itu kan. Nah itu agak bias dengan kegiatan CSR," ungkapnya.

Dalam aspek sosial, ia menyatakan bahwa perusahaan seharusnya lebih banyak mengedepankan aspek bagaimana memanusiakan manusia.

Baca juga : Telkom Group terus Berinovasi dengan Berlandaskan Prinsip Keberlanjutan

Contoh bagi kita pemberi jasa dari perbankan misalnya, itu menjadi mandatori harus bank itu mampu melayani orang-orang, customer kita yang memiliki kebutuhan khusus. Ya misalnya dia maaf kata ke kantor kita, karena ke banking hall kita menggunakan kursi roda, atau kelompok difabel, maka wajib hukumnya di banking hall bank itu, atau di premises-nya harus ada jalur khusus untuk orang-orang berkebutuhan khusus," tutur Ryan.

Ia mengingatkan bahwa di dalam melakukan kegiatan financing atau pembiayaan, BRI juga harus memastikan bahwa para calon debiturnya di dalam kegiatan operasionalnya sudah memenuhi kaedah ESG. "Bank itu ada di hilir, di hulunya itu adalah pelaku usaha. Kemudian ada intermediasinya, titik tengahnya, jembatannya, itu juga pelaku usaha.

Tetapi kan meskipun bank itu ada di hilir, tetap bank itu memberikan pressure kepada mitra usahanya, kepada debiturnya untuk menerapkan prinsip ESG," tegasnya.

Dengan demikian, apabila BRI memiliki calon debitur yang telah memenuhi kaedah ESG, maka profit yang akan diraih oleh BRI juga akan semakin meningkat karena dijamin serta digaransi oleh prinsip-prinsip ESG yang dikerjakan dengan baik. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya