Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERJALANAN transisi energi Indonesia mendapat dukungan dan sokongan dari banyak negara, salah satunya Jerman. Wakil Kepala Misi, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Thomas Graf mengatakan Jerman termasuk negara yang berkomitmen menyediakan pendanaan transisi energi dalam kerangka Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Sejauh ini, Jerman telah memberikan kontribusi sekitar US$1 miliar untuk proyek di JETP, dan sekitar US$2,4 miliar untuk memperkuat sektor energi yang berkelanjutan di Indonesia,” kata Thomas dalam pembukaan Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024 di Jakarta, Selasa (10/9).
Lisa Tinschert, Direktur Program Energi GIZ Indonesia/ASEAN, mengungkapkan bahwa ISEW 2024 menjadi momen penting untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Jerman, khususnya dalam bidang transisi energi yang berkelanjutan.
Baca juga : Kembangkan Energi Bersih Terbarukan, PLTS Ground-Mounted Diresmikan Beroperasi
GIZ yang merupakan Badan Kerja Sama Internasional Jerman berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target energi terbarukan dan emisi nol bersih.
"ISEW menjadi bagian penting dalam 30 tahun kerja sama sektor energi antara Indonesia dan Jerman, yang menyediakan dukungan teknis dan finansial untuk proyek energi terbarukan," katanya.
Indonesia Sustainable Energy Week 2024 memiliki tema besar yakni “Bersatu Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan: Memajukan Transisi Energi untuk Indonesia Emas dan Emisi Nol Bersih”.
Baca juga : Keberlanjutan Pengelolaan Mineral Kritis Kunci Transisi Energi
ISEW 2024 memiliki tiga tujuan utama. Pertama menjadi forum pertemuan tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dan Jerman untuk mendukung transisi energi global dan nasional.
Kedua menjembatani pembuat kebijakan dengan masyarakat, termasuk organisasi masyarakat sipil, akademisi, generasi muda, dan pemangku kepentingan non-energi. Ketiga meningkatkan kesadaran akan teknologi berkelanjutan di kalangan masyarakat, sektor swasta, dan komunitas.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebutterdapat empat faktor yang perlu ada untuk mempercepat transisi energi. Keempatnya antara lain kebijakan yang mendukung investasi energi terbarukan, ketersediaan teknologi energi terbarukan, ketersediaan pendanaan, serta dukungan dan partisipasi masyarakat dan para pemangku kepentingan.
Fabby menambahkan, dalam proyek-proyek kerja sama antara Indonesia dan Jerman, IESR turut ikut berkolaborasi bersama dengan GIZ Indonesia dan Kementerian PPN/Bappenas. Misalnya dalam Project Clean, Affordable and Secure Energy (CASE) for Southeast Asia dan Sustainable Energy Transition Indonesia (SETI) bersama dengan GIZ Indonesia dan Kementerian ESDM dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
“Pemerintah perlu tetap konsisten dan berusaha sekuatnya mengejar target bauran energi terbarukan 23% pada 2025. Saat ini, salah satu strategi yang dikejar oleh pemerintah adalah penyelesaian purchase power agreement (PPA) atau Perjanjian Jual Beli Listrik untuk energi terbarukan antara pengembang dan PLN, serta percepatan implementasi PLTS atap," ungkap Fabby. (S-1)
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved