Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DIREKTUR Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan, dalam upaya untuk mendukung program Kementerian Kesehatan dalam mengeliminasi penyakit kanker serviks (leher rahim) yang saat ini menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia, Bio Farma telah berinovasi dan merilis produk untuk menanggulangi isu tersebut.
“Kami dari Bio Farma telah melakukan inovasi dengan memproduksi alat deteksi dini kanker leher rahim dengan menggunakan metode HPV DNA dengan merk dagang Cerviscan. Pengetesan dapat dilakukan di lab klinik dan menggunakan sampel urin. Diharapkan dengan menggunakan metode ini, para perempuan Indonesia tidak ragu lagi melakukan pemeriksaan sedari dini untuk kesehatan leher rahimnya," ujar Sri dalam keterangan resmi, Senin (9/9)
Sri menambahkan, Bio Farma juga mendukung pemenuhan kebutuhan imunisasi untuk anak-anak usia 9-11 tahun dengan vaksin HPV Nusagard. Menurutnya, saat ini juga Bio Farma telah memproduksi vaksin untuk pencegahan pemaparan HPV sejak usia dini. Dengan vaksin Nusagard, imunisasi dapat dilakukan sejak usia 9-11 tahun.
Baca juga : Ini Pentingnya Vaksinasi HPV dan USG untuk Remaja Perempuan
"Kami harap dengan kerja sama yang baik antara stakeholder pemerintah, industri, dan instansi, Indonesia dapat dinyatakan bebas dari kanker serviks pada 2030. Bio Farma mendorong sinergi dari akademisi, bisnis, komunitas, industri dan Media (ABCGM) yang diperlukan untuk pengembangan kesehatan wanita dan ketahanan nasional," kata Sri.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kanker Leher Rahim. Tujuannya untuk mendeteksi dini wanita usia 30 hingga 69 tahun dengan target 75%, serta melakukan pencegahan melalui imunisasi sebesar 90% sejak usia 15 tahun. Selain itu, RAN juga menargetkan agar 75% wanita yang telah terdiagnosis kanker leher rahim mendapatkan akses pengobatan yang tepat dan memadai.
Pada Minggu (8/9) lalu, di Jakarta, Bio Farma menyelenggarakan kegiatan Half Day Symposium and Workshop: Kesehatan Reproduksi Wanita sebagai Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan itu merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), The Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan Bio Farma.
Baca juga : Cegah Keganasan Kanker Serviks Melalui Skrining Dini dan Vaksinasi
Dalam sambutannya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, menyampaikan bahwa perkuatan SDM Indonesia, tidak hanya dimulai sejak usia muda, tetapi dimulai sedini mungkin.
“Dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan SDM yang kuat dan sehat. Perencanaan SDM yang matang dapat dimulai sejak di usia kandungan. Merencanakan, menyiapkan, dan menjaga kehamilan dengan baik berarti membangun bangsa,” papar Budi.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kadin Charles Honoris yang diwakili Husniaty Rusdi menyampaikan bahwa pekerja perempuan memegang peran kunci untuk mewujudkan generasi emas di masa mendatang.
“Kesehatan masyarakat terutama kesehatan perempuan merupakan aspek vital dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Peranan kaum perempuan ke depannya akan semakin besar, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kaum wanita akan memegang banyak peran penting di masa mendatang," kata Husniaty. (Z-8)
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Bolehkah ibu hamil mendapat vaksin HPV? Simak penjelasan medis lengkap soal keamanan, anjuran, dan waktu terbaik vaksinasi untuk perlindungan optimal.
ada beberapa kondisi vaksin HPV sebaiknya tidak diberikan, salah satunya terhadap perempuan hamil.
Kanker serviks tidak hanya disebabkan perilaku seksual berisiko. Kenali berbagai penyebab dan langkah pencegahannya di sini.
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved