Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pengendalian Karhutla di Wilayah Konservasi Diperkuat

Atalya Puspa
07/9/2024 20:22
Pengendalian Karhutla di Wilayah Konservasi Diperkuat
Karhutla.(MI/Rudi Kurniawansyah)

PENGENDALIAN kebakaran hutan dan lahan di kawasan konservasi dalam menghadapi puncak musim kemarau terus diperkuat. Terkait hal itu, tim Pengawas Dalkarhutla KLHK melakukan pemantauan lapangan dan meningkatkan koordinasi bersama cakupan UPT KLHK Provinsi Sulawesi Tengah.

Staf Ahli Menteri (SAM) LHK Bidang Energi dan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Haruni Krisnawati menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi solid berbagai pihak dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sulteng.

Mengingat kejadian karhutla pada tahun sebelumnya, Menteri LHK menetapkan keputusan untuk dilaksanakannya pengawasan pengendalian karhutla agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan antisipasi potensi karhutla.

Baca juga : Karhutla di Kawasan Konservasi Meningkat Signifikan

“Pemantauan pada kawasan konservasi perlu ditingkatkan pengamanannya, khususnya di Provinsi Sulteng yang didominasi oleh padang savana. Terus pantau pada titik-titik rawan terbakar,” ungkap Haruni dalam keterangan resmi, Sabtu (7/9).

Haruni mengingatkan terus memperkuat kolaborasi yang solid antar pihak. Menyadari potensi terjadinya karhutla di puncak kemarau, upaya-upaya pencegahan karhutla dan penguatan sumber daya harus kita tingkatkan untuk mengendalikan karhutla di Provinsi Sulteng.

Menteri LHK yang telah mengeluarkan keputusan Nomor 849 Tahun 2024 hal Tim Pengawasan Pengendalian Karhutla. Tim Supervisi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan untuk turun ke lapangan dalam rangka percepatan upaya pengendalian karhutla di masing-masing wilayah provinsi.

Baca juga : Karhutla di Kalsel Semakin Parah

Direktur PKHL, Thomas Nifinluri, mengungkapkan bahwa komitmen Indonesia dalam menangani kejadian karhutla dengan pencegahan karhutla dan pendekatan solusi permanen. Adanya dukungan analisis iklim, pengendalian dan pengelolaan lanskap. Kemudian ditindaklanjuti dengan aksi di lapangan, seperti modifikasi cuaca dan pelibatan masyarakat dalam pengendalian karhutla.

“Kesiapsiagaan menghadapi potensi karhutla dapat diperkuat dengan partisipasi masyarakat setempat. Pada lokasi-lokasi yang belum ada Daops dan Manggala Agni bisa kita dorong dengan pembentukan Masyarakat Peduli Api,” kata Thomas.

Kepala Balai Besar TNLL, Titik Wurdiningsih, mengungkapkan adanya koordinasi pengendalian karhutla yang efektif seperti ini memudahkan untuk menyampaikan informasi terkait kebakaran hutan dan lahan di TNLL, sehingga memungkinkan penanganan dalam penanganan potensi kebakaran yang muncul selama masa kekeringan dengan lebih cepat dan tepat.

“Pencegahan karhutla tidak bisa dilakukan sendirian. Kolaborasi yang solid antar pihak sangat kita nantikan untuk memastikan keberhasilan strategi pencegahan dan mitigasi yang lebih efektif,” harap Titik. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik