Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSITAS Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyambut dengan penuh hormat dan syukur kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia. Kebahagiaan ini diwujudkan dengan semarak penyambutan yang terlihat di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, khususnya dari depan kampus Unika Atma Jaya. Lebih dari 1000 mahasiswa hadir dengan antusias menunggu kedatangan Paus Fransiskus yang akan melintas di depan kampus menuju GBK guna melangsungkan Misa Akbar.
“Kunjungan Apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus ke Indonesia adalah momen bersejarah. Tidak hanya memberi inspirasi persaudaraan sejati dan perdamaian, kunjungan beliau secara khusus sangat bermakna bagi Atma Jaya, sebuah Institusi Pendidikan Tinggi dengan kepedulian serius pada pendampingan orang muda, serupa dengan teladan yang diberikan oleh Bapa Suci kepada Kita,” ujar Dr. Agustina Nurcahyanti, University Secretary, Unika Atma Jaya.
Lebih lanjut dijelaskan, antusias ini bukan hanya lahir dan dirasakan oleh Komunitas Atma Jaya (Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa) yang beragama Katolik, tetapi juga dirasakan oleh seluruh Komunitas Atma Jaya dari berbagai latar belakang agama.
Baca juga : Perluni Unika: Kunjungan Paus Fransiskus Bawa Damai
“Mahasiswa, dosen, dan karyawan yang turut dalam semarak menyambut Paus di depan kampus adalah mereka yang berasal dari latar belakang agama bukan Katolik. Semangat toleransi dan inklusivitas dihidupi oleh warga Atma Jaya. Mereka juga sangat antusias dengan moment bersejarah ini,” sambung Dr. Agustina.
Dikesempatan yang sama, Corry Korita Neryceka, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Karir menyampaikan, bahwa dalam semarak menyambut Bapa Suci, kampus juga menyiapkan “pohon doa” di mana mahasiswa, dosen, dan karyawan diajak untuk menuliskan doa & harapan yang lalu digantung di Pohon tersebut.
“Kehadiran pohon sebagai tanda kepedulian komunitas kampus dalam menciptakan bumi & lingkungan yang baik. Pohon Doa selanjutnya akan ditanam di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Unika Atma Jaya yang sedang dalam proses akhir revitalisasi, dengan harapan doa-doa & harapan baik itu akan terus hidup dan tinggal bagi Atma Jaya,” ujar Corry.
Unika Atma Jaya berharap melalui kunjungan apostolik Paus Fransiskus ini, kita menyadari pesan perdamaian, persatuan, inklusif, dan pola pikir progresif, tidak hanya bagi umat Katolik tetapi bagi seluruh lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, dan ras. (H-2)
KUNJUNGAN Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi agama Katolik dunia yang berkedudukan di Vatikan ke Indonesia pada 3-6 September 2024 memiliki arti penting.
Pada September, kenaikan jumlah perjalanan wisnus relatif besar terjadi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan DKI Jakarta.
KUNJUNGAN apostolik yang dilakukan oleh Paus Fransiskus ke Indonesia memberikan hikmah dan pelajaran yang berlimpah bagi seluruh umat beriman.
Dengan memanfaatkan teknologi AR memungkinkan jutaan orang untuk terlibat dalam pertemuan pribadi yang mendalam dengan Paus Fransiskus melalui representasi digitalnya.
Kehadiran Paus Fransiskus di tanah air dipandang sebagai langkah konkret dalam memperkuat persaudaraan dan kerukunan antara umat beragama, terutama Islam dan Katolik.
TERKAIT moratorium pengiriman TKI penata laksana rumah tangga ke Arab Saudi dan Timur Tengah, Indonesia berkonsentrasi mengirim tenaga kerja terampil ke luar negeri.
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved