Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemberian Vaksinasi Mpox secara Massal tidak Direkomendasikan

M. Iqbal Al Machmudi
28/8/2024 18:20
 Pemberian Vaksinasi Mpox secara Massal tidak Direkomendasikan
Ilustrasi pemberian vaksin pada masyarakat.(Dok.Antara/Irwansyah)

DIREKTUR Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine mengatakan jenis vaksin mpox atau cacar monyet yang digunakan di Indonesia adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). MVA-BN merupakan vaksin turunan smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating. Vaksin itu sudah mendapat rekomendasi WHO untuk digunakan saat wabah mpox. Meski begitu, pemberian secara massal tetap direkomendasikan.

"Vaksin mpox memberikan perlindungan pada tingkat tertentu terhadap infeksi dan penyakit berat. Setelah divaksinasi, kewaspadaan tetap diperlukan karena pembentukan kekebalan memerlukan waktu beberapa minggu," kata Prima, Rabu (28/8).

Bagi seseorang yang tertular mpox setelah vaksinasi, tetap melindungi terhadap penyakit berat dan kebutuhan akan rawat inap. Hasil dari penelitian efektivitas vaksin mengindikasikan bahwa vaksinasi memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap mpox.

Baca juga : PB IDI: 90% Penularan Cacar Monyet Melalui Kontak Seksual

Untuk mengatasi wabah mpox, Kemenkes berupaya menyediakan vaksin MVA-BN. Namun, ketersediaan vaksin saat ini masih terbatas. Karena itu, prioritas pemberian vaksin diberikan kepada daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus mpox.

"Vaksin mpox saat ini terbatas dan digunakan pada sasaran prioritas di daerah yang dilaporkan adanya kasus. Lalu, khusus di Bali, karena akan dilaksanakan pertemuan internasional yakni Indonesia Africa Forum pada 1-3 September 2024 di mana ada beberapa peserta dari daerah terjangkit sehingga diperlukan adanya upaya mitigasi risiko untuk mencegah penularan mpox," jelas Prima Yosephine.

Berdasarkan laporan Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024 periode 11-17 Agustus 2024, jumlah kasus konfirmasi mpox di Indonesia sepanjang 2022-2024 sebanyak 88 kasus yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Penyakit mpox dapat dicegah dengan menghindari kontak fisik dengan seseorang yang menderita penyakit mpox. Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi dan diprioritaskan bagi orang yang berisiko. Vaksin yang tersedia saat ini memang generasi ke-2 dan ke-3 dari vaksin smallpox," pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya