Sebanyak 72 Gempa Susulan Terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta, Magnitudo Terbesar M4,0, dan Terkecil M2,3

Atalya Puspa
27/8/2024 07:52
Sebanyak 72 Gempa Susulan Terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta,  Magnitudo Terbesar M4,0, dan Terkecil M2,3
Ilustrasi(freepik.com)

HINGGA Selasa (27/8) pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada 72 gempa bumi susulan yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Gempa Gunung Kidul M5,5 menunjukkan telah terjadi 72 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,0 dan magnitudo terkecil M2,3," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono

Seperti diketahui, pada Senin (26/8) pukul 19.57.42 WIB wilayah Samudra Hindia, Selatan Gunungkidul diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5. Daryono mengungkapkan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,85° LS ; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.

Baca juga : BMKG Catat 31 Kali Gempa Susulan di Yogyakarta

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng atau megatrhust," kata Daryono.

Adapun, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI, di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuh dia.

Ia menyatakan, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya