SALAH satu aktor terbaik Indonesia, Reza Rahadian Matulessy, 28, pernah melewati masa sulit ditolak audisi pada awal keriernya di dunia perfilman. "Saya rasa periode ditolak itu sudah saya rasakan di awal karier, sampai sekarang pun belum tentu tiap audisi oke diterima. Tapi saya anggap itu bukan suatu kegagalan," ujar Reza saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9). Meski demikian dia menampik penolakan itu disebut sebagai bagian tersulit karena dirinya merasa tantangan terbesar datang dari faktor internal.
"Rasa sulit ketika saya enggak bisa mengatasi diri sendiri, terlalu membebani diri saya dengan karakter yang saya dapat. Kalau naik turun, saya sudah alami dengan ibu dan adik saya. Orang yang lihat saya mungkin berpikir saya enak, seru-seruan seperti ini. Tapi mereka enggak tahu apa yang saya lakukan, saya hanya ingin menginspirasi. Sukses itu bukan sekadar uang dan materi," kata Reza dengan bijak. Setelah 10 tahun berkarya dan mendapatkan banyak tantangan peran, kini dirinya lebih fokus dan secara sadar bekerja dengan hati.
"Saya adalah orang yang sangat ambisius dalam menjalani berbagai hal. Sampai satu titik sempat lupa harus bekerja dengan hati dan lebih peka dalam kehidupan keseharian dan lingkungan saya, untuk referensi saya sebagai aktor," ujarnya. Kesadaran itu didapatnya setelah belajar secara tidak langsung pada idolanya, aktris Christine Hakim.
Kedekatan mereka membuat Reza sering curhat. Reza kemudian bercerita apa yang dikatakan oleh pemeran utama Badai Pasti Berlalu itu. "'Setiap manusia lahir karena punya perannya sendiri dan kamu tahu ada amanat kenapa kamu bisa di sini sekarang'. Akhirnya sekarang saya melihat seni peran sebagai seni kehidupan. Kamu tahu apa yang kamu lakukan pasti ada alasannya," kisah Reza.
Keluarga
Pemeran BJ Habibie dalam film Habibie & Ainun itu tidak lupa bersyukur memiliki orang-orang terdekat yang mendukung, membantu, sekaligus mengritiknya untuk menjadi lebih baik. Menurutnya, adik dan sang ibu, Pratiwi Widantini Matulessy adalah sumber energi terbesar baginya untuk maju dan berkarier. "Adik saya seseorang yang punya pengaruh besar untuk saya menghadapi masalah dan tantangan apapun. Sedangkan ibu saya, beliau paling berpengaruh dalam membentuk karakter saya hingga menjadi Reza sekarang ini," tuturnya.
Selain keluarga, tentu orang-orang di balik layar produksi film, seperti Hanung Bramantyo dan Salman Aristo juga memiliki peran besar pada kariernya. "Berkat kepercayaan Mas Hanung kepada saya pada film Perempuan Berkalung Sorban, sekarang saya ada di tempat ini. Saya percaya tanpa film itu, tidak akan ada film-film saya berikutnya. Selain itu karena ada kepercayaan produksi skenerio. Tulisan-tulisan Mas Salman Aristo sangat mempengaruhi hidup saya. Ada orang-orang yang begitu semangatnya memajukan film Indonesia. Ini yang membuat saya turut berkontribusi. Saya bersyukur kepercayaan mereka memberikan saya film-film berkualitas," akunya. Reza menaruh harapan besar pada film Indonesia. Dia berharap industri film di Indoensia bisa menjadi salah satu wadah yang membuat sineas indonesia bisa berkembang.
Malcolm-Jamal Warner menciptakan banyak momen TV yang terukir dalam ingatan anak-anak Generasi X dan orangtua mereka lewat perannya sebagai Theo Huxtable di serial The Cosby Show.
Emma Watson, yang berperan sebagai Hermione Granger dalam rangkaian film Harry Potter, mengendarai Audi biru dengan kecepatan 62 km/jam di zona 48 km/jam di Oxford pada 31 Juli malam tahun lalu.
Aktor sekaligus anggota grup idola K-pop Astro, Cha Eun Woo, tengah mempersiapkan album solo pertamanya sebelum menjalani wajib militer, akhir Juli ini.
Dunia hiburan berduka atas kepergian aktor asal Australia, Julian McMahon. Ia meninggal dunia pada usia 56 tahun setelah berjuang keras melawan kanker.