Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indi Dharmayanti mendorong percepatan riset obat tradisional khususnya yang bermanfaat untuk kesehatan perempuan. Menurut Indi, isu kesehatan wanita sangat fundamental. Sebab, populasi perempuan di Indonesia sangat signifikan sekitar 49,9%.
“Artinya, kita ikut memikirkan kesehatan dari separuh penduduk Indonesia,” kata Indi, Kamis (22/8).
Baca juga : BRIN Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Riset Cagar Budaya
Selain itu, sambung Indi, kaum hawa mengemban tanggung jawab secara kodrat yakni melahirkan. Mereka juga harus menjaga kesehatan keluarga.
“Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan Ibu Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan. Salah satu isu penting yang disampaikan adalah bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memberikan perhatian serius pada upaya peningkatan pelayanan kesehatan tradisional,” terangnya.
Indi menjelaskan ada faktor yang bisa memicu pemerintah untuk mempercepat akselerasi inovasi dan riset obat tradisional. Hadirnya pelayanan kesehatan tradisional serta antusiasme masyarakat, menurut Indi modal yang cukup untuk itu. Apalagi, sambung dia, telah terbit regulasi yang mengakomodir yakni Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, serta PP Nomor 28 tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
Baca juga : Dua Skema BRIN terkait Pendanaan Riset dan Inovasi
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PRBBOOT) BRIN Sofa Fajriah menyampaikan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Itu, ujar dia, sangat menjanjikan untuk dikembangkannya produk obat dari bahan alam, khususnya untuk ramuan kesehatan wanita.
“Istilah back to nature semakin mendorong pemanfaatan herbal yang memberikan efek pada kesehatan,” sebut Sofa.
“Sehingga, semakin banyak dilakukan berbagai kajian atau studi tentang herbal oleh para ilmuwan yang akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan, serta berpengaruh pula pada penggunaan obat herbal yang berasal dari tumbuhan dengan cara tradisional dan alami yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, bahkan sejak zaman nenek moyang kita,” tuturnya. (H-3)
Kandungan zat bioaktif dalam jahe emprit seperti gingerol dan minyak atsiri sangat tinggi, menjadikannya unggul untuk pengolahan obat tradisional dan jamu.
Lebih dari 15 jenis tanaman herbal Indonesia telah ditanam di greenhouse tersebut, antara lain jahe merah, jahe gajah, kunyit, pohon bidara, pohon katuk, serai wangi, saga, dan tapak dara.
Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR., dikenal sebagai pakar yang menekuni penelitian obat-obat tradisional untuk penerapannya dalam dunia medis modern.
Mengontrol kadar kolesterol darah sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Kolesterol tinggi dapat merusak pembuluh darah, menghambat aliran darah ke organ vital
Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu.
Penanganan dismenore dapat dilakukan secara konvensional melalui obat bahan alam, pemberian suplemen, serta metode non-farmakologis.
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved