Inovasi Kunci Jaga Keamanan Data dari Ancaman Siber

Media Indonesia
21/8/2024 19:29
Inovasi Kunci Jaga Keamanan Data dari Ancaman Siber
ITSEC Cybersecurity Summit 2024(Dok ITSEC Asia)

PRESIDEN Direktur PT ITSEC Asia Joseph Edi Hut Lumban Gaol menegaskan inovasi adalah kunci utama dalam menjaga keamanan data, terutama di era digital bahwa data telah menjadi aset yang sangat berharga.

"Ancaman siber yang semakin kompleks dapat merusak stabilitas dan keamanan negara. Kita sudah merasakan dengan insiden akhir-akhir ini terjadi. Saya kira sudah menjadi kesadaran publik bahwa keamanan siber sudah menjadi realita yang harus kita hadapi," kata Joseph di Jakarta, Rabu (21/8).

"Oleh karena itu, tentunya dalam mempertahankan dan memperkuat itu kita harus terus berinovasi untuk menjaga keamanan data," sambung dia.

Baca juga : Gagal Tangani Serangan PDNS, Komunitas Keamanan Siber Desak Menkominfo Mundur

Joseph menyoroti pentingnya perlindungan data sebagai "emas baru" di tengah semakin meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital.
Dia menjelaskan keamanan data kini menjadi hal yang sangat krusial dalam melindungi infrastruktur nasional. Ancaman siber yang semakin kompleks memiliki potensi untuk merusak stabilitas dan keamanan negara.

Ancaman siber dinilai semakin canggih dan sulit diprediksi, sehingga langkah-langkah keamanan yang kuat diperlukan untuk menghadapinya.
Volume data yang terus meningkat, kata dia, juga meningkatkan risiko penyalahgunaan. Karena itu, inovasi dan kewaspadaan dinilai menjadi kunci untuk tetap berada satu langkah di depan dari ancaman tersebut.

"Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi tantangan ini. Kewaspadaan dan inovasi adalah kunci untuk tetap satu langkah di depan dari ancaman ini," ucapnya.

Baca juga : Tempatkan Orang Berkompeten di Bidang IT dan Cybersecurity

Selama 20 tahun, lanjut dia, ITSEC Asia konsisten dengan komitmen memajukan solusi keamanan siber yang andal, dengan banyak pencapaian teknologi dan kolaborasi.

Joseph menekankan pentingnya kolaborasi, karena keamanan siber tidak bisa dijalankan satu pihak atau institusi. Kemitraan antara industri, pemerintah, dan akademisi diperlukan untuk menjaga keamanan siber secara kolektif.

"Jadi kami ini memang fokus pada kemitraan karena kami percaya tidak bisa dilakukan sendiri. Kami tidak mengklaim hanya kami yang bisa melakukan itu tapi kami sangat fokus dalam bermitra dan meningkatkan profesional service yang sudah kami bangun," kata dia.

Baca juga : Edukasi Ancaman Siber Bantu Masyarakat Lebih Waspada

PT ITSEC Asia menyelenggarakan ITSEC Cybersecurity Summit 2024, Rabu (21/8). Acara ini mempertemukan para ahli keamanan siber, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan di dalam industri.

Dengan tema Defending The New Gold, Data Security Protection for Critical Infrastructure, acara ini menjadi platform strategis untuk membahas tren terbaru dan ancaman yang sedang berkembang dalam lanskap keamanan siber, dengan fokus khusus pada perlindungan data di berbagai sektor penting seperti keuangan, pemerintahan, telekomunikasi, kesehatan, energi, dan transportasi.

Melalui kolaborasi dan berbagi pengetahuan, acara ini bertujuan membekali peserta dengan alat dan strategi yang diperlukan untuk secara efektif melawan ancaman yang terus berkembang. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya