Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PERUBAHAN iklim menyebabkan peningkatan suhu saat malam di beberapa wilayah dunia termasuk di Indonesia, dengan peningkatan rata-rata nasional di atas 25 derajat Celcius dan dapat berdampak pada kesehatan, menurut analisis terbaru Climate Central.
Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/8), analisis oleh organisasi nirlaba Climate Central mencatat Indonesia mengalami peningkatan suhu rata-rata nasional di atas 25 derajat Celcius sebanyak 12 malam akibat perubahan iklim, termasuk beberapa kota besar yang mengalami kenaikan suhu saat malam hari.
"Dari Indonesia hingga Irak lalu Italia, analisis kami menunjukkan bahwa perubahan iklim menyebabkan suhu malam yang lebih tinggi, dengan 2,4 miliar orang mengalami setidaknya tambahan dua pekan per tahun dengan malam di atas 25 derajat Celcius akibat perubahan iklim selama dekade terakhir," kata Peneliti Dampak Iklim di Climate Central Michelle Young.
Baca juga : BMKG: Fenomena Tingginya Suhu Perkotaan Harus segera Ditangani
Analisis Climate Central memperlihatkan di Cilacap suhu malam meningkat sebanyak 85 malam, di Surabaya 79 malam, dan di Padang 74 malam. Selain itu, Denpasar mengalami 35 malam dengan suhu di atas 25 derajat Celcius, sementara Jakarta, Bekasi, dan Tangerang mengalami dua pekan dengan kenaikan suhu serupa.
Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa semakin banyak malam dengan suhu di atas batas nyaman atau aman dapat memicu epidemi kurang tidur, penyakit akut dan kronis, serta masalah kesehatan mental. Malam dengan suhu di atas 25 derajat Celcius, 20 derajat Celcius, atau bahkan 18 derajat Celcius dapat berdampak negatif pada tidur dan kesehatan.
Suhu di atas 25 derajat Celcius adalah ambang batas bagi negara-negara tropis atau Asia. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sendiri merekomendasikan agar suhu ruangan dijaga maksimal 24 derajat Celcius di malam hari.
Baca juga : Bahaya, Suhu Rata-Rata Global Naik Lampaui Batas
Suhu malam hari meningkat lebih cepat daripada suhu siang hari karena bumi semakin memanas. Perubahan iklim, yang disebabkan oleh pembakaran fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, serta penebangan hutan, mempercepat peningkatan suhu malam hari.
Para ahli memperingatkan bahwa dampak kesehatan masyarakat yang kritis akan meningkat akibat panas ekstrem dan gangguan tidur.
"Ini adalah alarm bahaya pada kesehatan manusia. Dengan tahun 2024 yang tampaknya menjadi tahun terpanas dalam catatan, tidak pernah lebih penting untuk berhenti membakar bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas serta melindungi hutan untuk mencegah suhu global naik lebih lanjut," ujar Michelle Young. (Ant/H-3)
Data menunjukkan tahun 2024 hampir dipastikan akan menjadi tahun terpanas yang tercatat, dengan suhu rata-rata global lebih dari 1,5°C di atas tingkat pra-industri.
Penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi mempercepat siklus hidup nyamuk, sementara kelembapan memperpanjang masa hidup mereka, meningkatkan risiko penularan.
Dalam kondisi cuaca panas terik, minum air yang cukup tak boleh dilupakan. Hal ini untuk mencegah dehidrasi, ingat jangan menunggu haus terlebih dahulu.
Perubahan posisi matahari ini mempengaruhi suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, kemudian berdampak pada suhu di wilayah Jawa Timur
Menurut BMKG, tahun 2023 menjadi tahun terpanas kedua di Indonesia setelah tahun 2016 dengan suhu rata-rata permukaan sebesar 27,2° Celcius.
Tahun 2024 menjadi tahun yang mencatatkan rekor suhu tertinggi dalam sejarah, dengan Juli 22 menjadi hari terpanas yang tercatat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved