Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena meningkatnya suhu pada wilayah perkotaan yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI) harus segera ditangani. UHI merupakan tingginya temperatur daerah perkotaan dibandingkan pedesaan. Dalam kurun waktu 30 tahun, efek UHI relatif cukup kuat dirasakan.
"UHI ini harus kita mitigasi bersama. Perlu kesadaran dan aksi nyata untuk menghadapi fenomena suhu panas ini," ujar Dwikorita dalam gelaran Workshop Urban Heat Island 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Ia menerangkan cuaca panas yang terkait dengan fenomena UHI perkotaan bervariasi tergantung pada tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan yang menjadi lahan terbangun menurutnya memperparah terjadinya UHI. Fenomena itu, kata dia, dipicu oleh beberapa faktor diantaranya struktur geometris kota yang rumit, sedikitnya vegetasi, hingga efek rumah kaca.
Baca juga : El Nino dan La Nina, Bedanya Dimana?
Sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung, termasuk dalam 20% kota dengan nilai Land Surface Temperature (LST) terbesar. Permukaan yang kedap air dan lebih sedikit vegetasi akan menambah efek dari UHI tersebut.
Mengutip Badan Meteorologi Dunia (WMO), Dwikorita menuturkan 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental. Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat celsius di atas zaman pra industri. Angka ini, kata Dwikorita, nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Perjanjian Paris tahun 2015. Dalam perjanjian tersebut, negara-negara di dunia sepakat untuk berupaya menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat celsius. Namun, pada 2023, terjadi rekor suhu global harian baru dan bencana gelombang panas (heat wave) ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa.
"Rekor iklim yang terjadi di tahun 2023 bukanlah kejadian acak atau kebetulan, melainkan tanda-tanda jelas dari pola yang lebih besar dan lebih mengkhawatirkan yaitu perubahan iklim yang semakin nyata," tuturnya.
Baca juga : BMKG Sebut Cuaca Panas akan Menurun Secara Gradual pada Bulan Mei 2023
Oleh karena itu, menurutnya mitigasi dari dampak perubahan iklim dan pemanasan global harus dilakukan secara bersama-sama melibatkan seluruh komponen masyarakat, tidak hanya pemerintah, namun juga sektor swasta, akademisi, media, dan lain sebagainya termasuk anak-anak muda.
Dwikorita menjelaskan hal yang dilakukan BMKG yakni monitoring secara sistematis dan berkesinambungan, agar analisis untuk prediksi dan proyeksi puluhan hingga seratus tahun kedepan dapat dihasilkan secara tepat.
"Tanpa data, analisis tidak dapat dilakukan. Kita membutuhkan data sebagai verifikasi atau asimilasi untuk membantu tugas BMKG dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Supaya tidak salah langkah, maka harus berbasis data, termasuk dalam memitigasi UHI ini," tandasnya. (Z-11)
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Salah satu penyakit kulit yang sering muncul adalah Miliaria atau biang keringat. Ini terjadi akibat penyumbatan kelenjar keringat yang menyebabkan ruam kecil
Agar tetap segar dan percaya diri beraktivitas di cuaca yang panas, Anda bisa menggunakan wewangian dengan notes fruity hingga aquatic
Salah satunya ada di Bogor yang memiliki banyak wisata alam, seperti gunung dan curug. Saat cuaca panas, biasanya banyak wisatawan yang memilih untuk liburan ke curug.
Meskipun langit mendung, hawa terasa lebih panas meski wilayah Lembang berada di wilayah dataran tinggi
Studi menunjukkan suhu yang tinggi dapat mengganggu proses tidur, terutama bagi individu yang rentan terhadap insomnia.
Mengisi liburan dengan mendaki tentunya menyenangkan, tapi waspada suhu panas yang berisiko bagi tubuh.
Dalam kondisi cuaca panas terik, minum air yang cukup tak boleh dilupakan. Hal ini untuk mencegah dehidrasi, ingat jangan menunggu haus terlebih dahulu.
Tahun ini, kematian terkait panas di Mediterania menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi industri perjalanan.
BMKG memprediksi suhu panas sangat menyengat belakangan ini akan terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya berlangsung cukup lama, baru berakhir pada November 2023.
Hal tersebut bisa terjadi mengingat seluruh wilayah ibu kota pada hari ini akan cerah berawan sepanjang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved