Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
KEMBALINYA habitat burung Julang Emas yang merupakan endemik asli Gunung Ungaran, Jawa Tengah, menjadi daya tarik wisatawan. Meskipun jarang dapat dijumpai para pelancong, mereka mengaku merasa beruntung ketika melihat dan mendengar kicau burung yang sudah langka disebut dan dijuluki pahlawan karbon itu.
Pagi Jumat (9/8) Gunung Ungaran yang terletak di antara Kabupaten Semarang dan Kendal terlihat cerah, tidak ada kabut hari itu meskipun sempat diguyur hujan pada malam sebelumnya. Jelang akhir pekan ada sejumlah rombongan pendaki mulai naik gunung dari sisi selatan melalui kawasan wisata Bandungan, Kabupaten Semarang.
Cuaca cukup cerah dan udara sejuk berhembus menjadikan semangat para pendaki untuk mengayunkan langkah menapaki perbukitan yang semakin meninggi, dari kejauhan terlihat burung alap-alap (elang) cukup besar terbang di atas pepohonan yang rindang menjadi pemandangan yang menakjubkan. Apalagi deretan kota-kota seperti Ungaran, Ambarawa, Kaliwungu dan Kendal terlihat indah dari puncak 2.500 mdpl.
Baca juga : Diselimuti Embun Es 2 Hari Berturut-turut, Suhu di Dieng Capai Minus 1,35 Derajat Celcius
Dari sisi Utara puluhan wisatawan setelah turun dari kendaraan di perkebunan teh Medini, Kabupaten Kendal juga terlihat mulai mendaki Gunung Ungaran. Meskipun cukup berat apalagi membawa berbagai peralatan pemotretan dan camping, namun tetap terlihat bersemangat menaiki setiap tanjakan terjal. "Kami dari beberapa daerah ingin melihat habitat burung Julang Emas yang sudah langka," kata Wahyu,30, wisatawan dari Bandung, Jawa Barat.
Hal serupa juga diungkapkan Sudarwati,28, wisatawan dari Tangerang, Banten. Selain melihat keindahan alam Jawa Tengah, ia juga ingin mengisi liburan akhir pekan dengan melihat habitat Julang Emas yang kini kembali banyak ditemui di Gunung Ungaran ini.
Kembalinya burung Julang Emas (Aceros undulatus) di salah satu daerah penting burung (Important Birds Area) yakni Gunung Ungaran, Jawa Tengah tersebut tidak terlepas dari perjuangan guru besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Margareta Rahayuningsih, yang sejak tahun 2008 melakukan penelitian keanekaragaman hayati kawasan hutan Gunung Ungaran di sekitar Ngesrep Balong, Kabupaten Kendal.
Baca juga : Destinasi Wisata di Jawa Tengah Dipadati Pengunjung Saat Libur Panjang Waisak
Melalui perjuangannya menjaga ekosistem di kawasan hutan Gunung Ungaran dengan melestarikan lingkungan berbuah manis kala melihat burung julang emas bersarang. "Saya mencatat sekarang ini ada 17 sarang burung julang emas di kawasan hutan Gunung Ungaran," kata Margareta Rahayuningsih.
Burung pemakan biji-bijian tersebut, lanjut Margareta Rahayuningsih, merupakan sebagai petani hutan dan pahlawan karbon. Karena biji yang dimakan akan keluar bersama kotoran dan menyebar ke penjuru hutan hingga akan tumbuh menjadi pohon, secara alami dampak terasa adalah kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan sendirinya.
Kawasan hutan Gunung Ungaran, menurut Margareta Rahayuningsih, banyak didiami sejumlah spesies hewan langka seperti lutung budeng, trenggiling, kijang dan elang Jawa yang hingga kini masih berkeliaran di kawasan hutan lindung tersebut, selain itu juga sejumlah anggrek yang dilindungi seperti anggrek kasut hijau. "Guna menjaga kelestarian alam dan habitat di dalamnya, beberapa kamera kira pasang untuk memantau," imbuhnya.
(Z-9)
Sepasang anak harimau sumatra dari pasangan indukan harimau Gadis dan Monang ini lahir pada 26 Januari 2025 di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, Padang Lawas, Sumatra Utara.
SEEKOR satwa endemik Sulawesi, anoa, tiba-tiba muncul di area tambang nikel PT SCM di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Reptil endemik Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu telah menetaskan Komodo melalui inkubator sejumlah 29 ekor.
Kawasan area burung endemik di Pulau Morotai banyak yang bisa dijadikan tempat pemotretan sekaligus melihat burung.
Indonesia harus maju dengan teknolgi dan mencari cara agar spesies tetap bertahan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Ini harus dilakukan secara cepat.
KEBAKARAN yang melanda hutan di Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang akhirnya berhasil dipadamkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved