Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
HUBUNGAN toksik atau yang populer disebut dengan toxic relationship disebut sebagai salah satu alasan utama terjadinya perceraian. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan hubungan toksik umumnya terjadi akibat ada salah satu dari pasangan atau anggota keluarga yang memiliki masalah kepribadian.
“Hati-hati apabila dalam keluarga terdapat anggota toksik atau megalomania yang merasa dirinya paling hebat. Megalomania termasuk gangguan mental emosional, keluarga menjadi enggak tentram, masyarakat
tidak mudah maju. Hubungan suami istri juga toksik dan akhirnya perceraian meningkat,” kata Hasto Wardoyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, (9/8).
Baca juga : Gangguan Mental dan Emosional Picu Permasalahan Keluarga
Ia menyampaikan hal tersebut saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, pada 7 Agustus 2024.
Sejak tahun 2015 hingga saat ini, lanjutnya, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik. “Di dalam keluarga ada yang toksik, ketemu sama temannya yang toksik menjadi super toksik. Orang toksik ketemu yang waras, yang waras jadi toksik,” ujar dia.
Dia mengapresiasi Aceh yang menjadi provinsi dengan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) paling tinggi di antara provinsi lain di Indonesia dengan nilai 65,40.
Baca juga : BKKBN: Mengkhawatirkan, Angka Perceraian Tembus 580 Ribu
“Setelah saya breakdown (rinci) dengan nilai ini saya lihat nilai tenteramnya 67, ternyata perkawinan dan perceraiannya bagus di Aceh, tidak banyak gonjang ganjing,” ucapnya.
Berdasarkan data yang direkam dalam Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), ia menyebutkan prevalensi stunting di Provinsi Aceh ada di bawah 20 persen.
“Saya titip agar stunting lebih diperhatikan, selain itu juga gangguan mental karena rata-rata anak-anak muda atau remaja yang mengalami gangguan mental sekitar 98,4 persen. Kalau ada 10 orang, kira-kira sembilan yang agak enggak jelas,” paparnya.
Baca juga : Kepala BKKBN Sebut Hubungan Toksik Salah Satu Pemicu Perceraian
Dia juga menyebutkan berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, usia remaja yang melakukan hubungan seksual pertama kali (15-19 tahun) sebesar 59 persen pada perempuan dan laki-laki sebesar 74 persen. Sedangkan perempuan usia 20-24 tahun 22 persen dan laki-laki 12 persen.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim mengemukakan perayaan Harganas tersebut merupakan momentum penting dalam rangka penguatan komitmen bersama untuk percepatan capaian Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting.
(ANT/Z-9)
Toxic Relationship Adalah dan Cara Menghindarinya. Kenali toxic relationship: ciri, dampak buruk, dan strategi menghindarinya. Jaga kesehatan mental & temukan hubungan sehatmu!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved