Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Angkat Subak sebagai Inspirasi, Indonesia Bertutur 2024 Resmi Dibuka

Syarief Oebadillah
09/8/2024 08:45
Angkat Subak sebagai Inspirasi, Indonesia Bertutur 2024 Resmi Dibuka
Pembukaan Festival Indonesia Bertutur(Dok Kemendikbud-Ristek)

RIBUAN warga massa memadati Lapangan Chandra Dimuka, Batubulan, Bali dalam kegiatan pembukaan Mega Festival Indonesia Bertutur 2024, Rabu 7 Agustus malam. Kesenian Okokan khas dari kawasan subak di Tabanan yang dipimpin Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menandai pembukaan Festival Indonesia Bertutur 2024.

Kegiatan yang berlangsung pada 7-18 Agustus 2024 diselenggarakan di tiga tempat, di Batubulan, venue acara ini juga akan tersebar di Ubud dan Nusa Dua.

Melalui siaran pers yang diterima Kamis (8/8) Hilmar Farid  engutarakan kegiatan Indonesia Bertutur di Bali bentuk kepedulian pemerintah kepada kebudayaan di tanah air. 

Baca juga : Kebudayaan Dapat Menjadi Kekuatan Besar Bagi Indonesia

“Festival di Bali ini kita kaitkan dengan keberadaan subak sebagai sistem pertanian Bali yang ramah lingkungan dan sudah diakui menjadi warisan budaya dunia,” kata Hilmar.

Menurut Hilmar kegiatan kali ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya yang di laksanakan di Candi Borobudur, di mana nuansa spiritualnya lebih ditekankan. Adapun festival yang berlangsung selama 12 hari itu akan diikuti 900 seniman dari 15 negara dari Asia Tenggara, Eropa dan Amerika. 

Mereka akan menampilkan sekitar 100 karya kolaborasi berbasis tradisi yang kemudian diinterpretasi ulang dengan tehnik dan nuansa yang baru. Sebelumnya, sejumlah seniman mancanegara sudah mendapat kesempatan untuk melakukan residensi di Indonesia dan berbaur dengan seniman Indonesia.

Baca juga : Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 Digelar di Batubulan, Ubud dan Nusa Dua

"Semangat kolaborasi sudah terlihat dalam rangkaian acara pembukaan dimana kesenian klasik Bali ditampilkan dengan kostum, pencahayaan dan gabungan dengan video art. Antara lain adalah Tari Baris Jangkang (Nusa Penida), Barong Ngelawang (Batu Bulan), Ritual Bersama Jero Mangku Serongga, Palawakya oleh Ni Luh Menek dan Tari Sanghyang Dedari (Video dokumenter)," papar Hilmar.

Dia berharap generasi muda menjadi lebih akrab dengan kesenian klasik tanah air. Dia menyebut, keragaman budaya Indonesia yang berakar pada kekayaan hayati akan menjadi modal dasar untuk keunggulan bangsa di masa depan.

Karena itu, meski terjadi pergantian kepemimpinan nasional, Hilmar menyebut, festival ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Bahkan pihaknya juga telah menyampaikan kepada tim transisi kepresidenan mengenai festival ini dan mendapat sambutan sangat baik.

Baca juga : UNESCO Minta Indonesia Pertahankan Subak Jadi Pemanfaatan Air Berbasis Kearifan Lokal Bali

Sementara itu Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa Indonesia Bertutur merupakan upaya untuk menggali mahakarya seni serta budaya Nusantara dengan penjelajahan artistik para seniman Indonesia maupun mancanegara.

"Melalui Indonesia Bertutur akan terbangun kembali antara pengetahuan lampau dengan kenyataan hidup di era digital yang terputus, sekaligus menjadi platform kolaborasi lintas pemangku kepentingan bidang seni budaya," ungkap Ahmad Mahendra

Seperti diketahui Pelaksanaan Indonesia Bertutur 2024 terdiri dari 9 program utama yang berfokus di 3 lokasi yang berbeda di Bali, yaitu Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya