Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM rangka Dies Natalis ke-40, Universitas Terbuka (UT) melaksanakan program Bakti Sosial kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis untuk anak Sekolah Dasar di sekitar lingkungan Universitas Terbuka. UT bekerja sama dengan OneSight Essilor Luxottica Foundation dan MNC Peduli
Acara tersebut dilaksanakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) dan diikuti oleh 506 peserta yang berasal dari SD Dharma Karya, SD Negeri Pondok Cabe Udik 01, SD Negeri Pondok Cabe Udik 02, SD Negeri Pondok Cabe Ilir 02, MI Assaadatuddawam, dan lainnya.
Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat mengatakan bahwa pihaknya setiap tahun selalu melaksanakan kegiatan Bakti Sosial, bukan hanya di pusat tapi juga di seluruh cabang Universitas Terbuka yang berada di Indonesia.
Baca juga : PHE ONWJ Donasikan Kacamata Ke Pelajar dan Masyarakat, Pecahkan Rekor MURI
“Kita setiap tahun melaksanakan pengabdian ini bukan hanya di pusat tapi juga di daerah. Berbagai hal kita lakukan untuk pengabdian ini baik itu terkait pengembangan ekonomi desa di seluruh nusantara yang beragam dan lainnya,” ungkapnya, Selasa (6/8).
Lebih lanjut, Ojat menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk upaya Universitas Terbuka untuk membangun Indonesia di setiap pelosok agar berkembang dan maju.
Selain itu, pihaknya juga memiliki peran penting untuk mempersiapkan generasi muda agar dapat belajar dengan optimal.
Baca juga : Gabungan Pengusaha Optik Bagikan 5000 Kacamata di Car Free Day
“Di zaman sekarang, ada sebagian anak yang mengalami gangguan penglihatan karena teknologi dan memberikan pengaruh ke kemampuan penglihatan. Kami adakan solusi bekerja sama dengan Essilor dan MNC Group. Kita ingin pastikan anak-anak tumbuh berkembang dan menjadi pewaris di masa yang akan datang. Mereka harus bisa melanjutkan tugasnya,” kata Ojat.
Dia pun berpesan kepada seluruh anak-anak di Indonesia, semoga dapat memanfaatkan golden time mereka dan ketika nanti saatnya tiba, Universitas Terbuka sebagai PTN siap untuk memberikan akses untuk masuk ke perguruan tinggi bagi masyarakat.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Dies Natalis ke-40, Dr. Subekti Nurmawati menambahkan bahwa ini merupakan ketiga kalinya Universitas Terbuka melaksanakan kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis.
Baca juga : Penuhi Kebutuhan Kesehatan Mata Masyarakat, Kasoem Vision Care Lanjutkan Ekpansi di Bekasi
Menurutnya, dari 506 siswa SD yang ada di sini, tidak semuanya mengalami gangguan terhadap penglihatannya, namun tidak sedikit juga yang sebetulnya telah mengalami gangguan.
“Lebih dari 50% yang matanya terganggu dan banyak tidak menyadarinya. Tidak semuanya terkena gangguan karena kita melakukan pemeriksaan secara umum,” ujar Nurma.
Selain pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis bagi siswa SD, pihaknya juga akan melakukan hal ini untuk para petugas taman di Universitas Terbuka.
Baca juga : Buka Cabang di Serang, Kasoem Vision Care Sediakan Pemeriksaan Penglihatan Secara Holistik
“Petugas taman juga akan dilakukan pemeriksaan dan diberikan bantuan kacamata. Ada 43 orang. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat terus berlangsung,” tuturnya.
Sementara itu, Head of Commercial Frame and Head of Trade Marketing Essilor Luxottica, Aziz Dailami mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk dilakukan, khususnya bagi anak-anak di zaman sekarang.
“Kami senang mengikuti kegiatan ini. Anak-anak sangat penting dalam pengembangan negara dan penglihatan yang baik sangat penting untuk masa depan mereka. Jadi ada pemeriksaan untuk mendeteksi gangguan penglihatan. Semoga ini dapat membantu,” pungkas Aziz.
Secara garis besar, kegiatan Bakti Sosial ini merupakan wujud nyata dari perwujudan salah satu misi Universitas Terbuka dalam menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Z-8)
Terapi ini menggunakan lensa khusus yang dipakai saat tidur dan hasilnya memungkinkan anak melihat jelas keesokan harinya tanpa perlu pakai kacamata.
Memilih kacamata yang tepat sangat penting untuk mengurangi ketegangan mata dan mencegah sakit kepala.
Optik Kasoem bersama EssilorLuxottica menyelenggarakan kegiatan penyerahan 100 kacamata kepada Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.
Sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi, sehingga membutuhkan kacamata lensa minus.
Kacamata bukan sekadar alat bantu penglihatan, tetapi juga pelengkap gaya.
META dilaporkan membatalkan pengerjaan headset dan kacamata virtual reality kelas atas yang sebelumnya direncanakan untuk menyaingi Apple Vision Pro.
BSI Maslahat, Telkomsel, dan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) menggelar program bantuan kacamata gratis dan santunan kepada 250 masyarakat pra-sejahtera.
Program itu dirancang untuk memberikan akses kacamata kepada anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia yang membutuhkan alat bantu penglihatan, namun memiliki keterbatasan ekonomi
Bekerjasama dengan Good Eyes optik, Rohto membagikan kacamata gratis kepada pelajar SD & SMP di Bogor, Bandung dan Palembang.
Gapopin atau Gabungan Pengusaha Optik Indonesia menggelar pemeriksaan mata gratis dan pembagian 5000 kacamata kepada masyarakat
Orang Muda Ganjar Cabang Binjai mengatakan semua warga yang menerima kaca mata menjalani pemeriksaan sebelum menerima kaca mata bantuan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved