Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tingkatkan Laporan Keuangan Unit Usaha Masjid, Dosen UMY Beri Pelatihan Capital Maintenance

Media Indonesia
05/8/2024 10:42
Tingkatkan Laporan Keuangan Unit Usaha Masjid, Dosen UMY Beri Pelatihan Capital Maintenance
Kegiatan di Masjid At-Taqwa(MI/HO)

DI Indonesia, banyak masjid yang berperan lebih dari sekadar tempat ibadah, mereka kini menjadi pusat ekonomi lokal dengan mendirikan unit usaha. Salah satu contohnya adalah Masjid At-Taqwa di kawasan Wojo RT 08, Dusun Tanjung, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid ini telah memulai unit usaha retail sembako, dengan menjual kebutuhan pokok kepada jamaah yang rutin mengikuti pengajian.

Namun, dalam mengelola unit usahanya, Masjid At-Taqwa masih memiliki kendala terkait pelaporan keuangan yang belum optimal. Oleh karena itu, untuk membantu Masjid At-Taqwa dalam pengelolaan manajemen unit usahanya, tim pengabdian Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang terdiri dari Evi Rahmawati, S.E., MAcc., Ph.D., AK., CA, Ietje Nazaruddin, S.E., MSi., AK., CA, Evy Rahman Utami, S.E., M.Sc., dan Arif Wahyu Kholid memberikan pelatihan Capital Maintenance kepada pengelola unit usaha dan takmir Masjid At-Taqwa selama 3 bulan sejak Maret hingga Mei 2024.

Capital Maintenance sendiri merupakan konsep akuntansi yang berfokus agar hasil investasi yang dilakukan dapat terus dikelola untuk modal berikutnya. Sehingga penanaman modal dapat dijaga dan hasil dari unit usaha Masjid dapat tetap dipertahankan untuk menjalankan proses atau operasional unit usaha Masjid. 

Baca juga : UMY Siapkan 5 Ribu Takjil Gratis Selama Ramadan

Laporan keuangan yang akurat dan transparan, menurut Evi Rahmawati selaku ketua tim pengabdian, merupakan aspek penting dalam meningkatkan akuntabilitas, memantau operasi, serta mendorong efisiensi dan efektivitas. 

Evi mengungkapkan, hasil survei terhadap unit usaha Masjid At-Taqwa menunjukkan bahwa transparansi dan pelaporan keuangan masjid tersebut masih belum berjalan dengan optimal.

 “Survei kami menunjukkan bahwa pelaporan keuangan di unit usaha Masjid At-Taqwa belum optimal,” ujar Evi, Rabu (1/8).

Baca juga : Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Naik di Juli

Lebih lanjut, dosen prodi akuntansi ini menjelaskan, program pengabdian masyarakat ini mencakup beberapa tahap. Tahap pertama dimulai dari persiapan dengan focus group discussion (FGD).

“FGD dilakukan dengan berinteraksi langsung bersama para pengelola unit usaha dan takmir masjid. Tujuannya untuk mendengarkan langsung keluhan, tantangan dan kebutuhan mereka,” jelas Evi.

Tahapan berikutnya dilakukan pendampingan dan pembuatan sistem informasi akuntansi yang berbasis Cloud. Selanjutnya, para pengelola unit usaha masjid diberikan pelatihan dan pendampingan terkait pengoperasian sistem dan kompetensi terkait pelaporan keuangan sesuai aturan yang berlaku. 

Baca juga : Kerja Sama Indonesia dan Arab Saudi Perkuat Fungsi Masjid

“Pelatihan pelaporan keuangan ini dibagi menjadi beberapa topik bahasan, yaitu urgensi pelaporan keuangan, mekanisme penyusunan dan pelaporan serta pelatihan software sistem informasi akuntansi elektronik reporting,” tutur Evi.

Evi menambahkan pelatihan Capital Maintenance sangat membantu unit usaha Masjid At-Taqwa dalam meningkatkan pengelolaan keuangan dan e-reporting yang mendukung akuntabilitas masjid. 

Ke depannya, Evi berharap ada pelatihan lanjutan yang berfokus pada penggunaan e-commerce dan digitalisasi pemasaran untuk meningkatkan penjualan unit usaha masjid.

“Selain itu, kami berharap ada pengabdian yang berfokus pada pembuatan produk inovatif, merek dagang, dan sarana promosi untuk Masjid At-Taqwa,” pungkas Evi (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya