Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DALAM menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, menyelenggarakan Program Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024.
Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan pembinaan yang termuat dalam salah satu di antara 4 aspek penguatan tata kelola kebudayaan lainnya, yakni pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.
Target pembinaan adalah para pelaku budaya dan komunitas budaya, baik dalam negeri maupun luar negeri, bersama para ahli dalam bidangnya yang tersebar di 3 lokasi pelaksanaan dengan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), yaitu Tari Topeng Losari, Cirebon, Jawa Barat; Musikalisasi Pantun dan Tradisi Lisan, Pekanbaru, Riau; dan Olahraga Tradisional Jemparingan, D.I. Yogyakarta.
Baca juga : Membangun Kecintaan Musik Tradisional melalui Recaka Musik Lampung
Pelaku Budaya Internasional yang berpartisipasi pada program ini berasal dari Australia, Meksiko, Italia, India, Kanada, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Belanda, Malaysia, Kolombia, India, Ekuador, Thailand, Yunani, Mesir, Filipina, Yordania, dan Polandia.
Pelaku Budaya Internasional tersebut akan berkolaborasi dengan Pelaku Budaya Nasional yang telah terseleksi sejumlah 30 orang beresidensi di ketiga tempat di atas bersama para ahli di masing-masing bidangnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan bahwa kolaborasi ini selain menjadi bentuk diplomasi budaya Indonesia, juga menjadi upaya dalam memperluas dan memperkuat jejaring pelaku budaya Indonesia di kancah Internasional.
Baca juga : Kemendikbud-Ristek Selenggarakan Lokakarya Konservasi Koleksi Logam Bersama NRICH Republic of Korea
“Kami berharap para peserta dapat berkolaborasi menghasilkan karya baru yang dapat bermanfaat bagi peningkatan kapasitasnya dalam pemajuan kebudayaan Indonesia dan bermanfaat dalam memperluas jejaring para pelaku budaya kita di dunia internasional. Oleh karena itu, keberlangsungan program ini tentunya perlu didukung, mengingat manfaat jangka panjangnya bagi Indonesia," ungkapnya dalam Acara Welcoming Dinner Peserta Residensi Pemajuan Kebudayaan di Jakarta, Selasa (30/7).
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja. Kemudian, pada program Residensi Pemajuan Kebudayaan tahun 2024 diperluas ke 10 titik OPK.
Pengembangan program ini dilakukan untuk menguatkan pemajuan kebudayaan yang mencakup 10 OPK tersebut, dan juga ditetapkan arah tujuannya yakni sebagai diplomasi budaya menuju ke dunia internasional.
Baca juga : Revitalisasi Seni Tradisional Diharapkan Jaga Masa Depan Kebudayaan Indonesia
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, menuturkan bahwa aspek pembinaan terhadap OPK juga sangat penting dalam menjalankan amanat UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Kami berharap program Residensi Pemajuan Kebudayaan ini menjadi sarana untuk melestarikan budaya Indonesia, sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda sebagai bentuk pembinaan para pelaku budaya,” kata Restu.
Lebih lanjut, Restu menjelaskan bahwa Residensi Pemajuan Kebudayaan diawali dengan penyambutan dan jamuan makan malam secara resmi bagi seluruh peserta. Selanjutnya, para peserta nasional akan menuju ke lokasi untuk memulai residensinya. Selanjutnya, peserta internasional akan menuju Jatiwangi Art Factory (JAF) untuk dikenalkan khazanah budaya Indonesia secara singkat dan juga pengenalan diri.
Setelah itu, mereka akan dikumpulkan dengan para peserta nasional untuk turut belajar bersama para pelaku budaya di tiga lokasi yang telah mereka pilih masing-masing.
“Keluaran program ini diharapkan dapat menciptakan bentuk– bentuk kolaborasi pelestarian OPK berupa karya kreasi baru atau bentuk lainnya dari hasil residensi atau pembelajaran intensifnya bersama pelaku budaya. Hasil dari kolaborasi tersebut, nantinya akan ditampilkan di Halaman Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta pada September 2024 mendatang,” tutup Restu. (H-2)
Lebih dari hiburan semata, Festival Budaya Nusantara dirancang sebagai wahana edukasi lintas generasi, menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
Indonesia: Zamrud khatulistiwa, diapit dua benua dan samudra. Kaya budaya, strategis, dan rawan bencana.
Tasifest, festival di tepi pantai ini bukan sekadar hiburan biasa tapi menjadi daya tarik di bidang pariwisata bagi Timor Leste ini.
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Benang Merah Festival 2025 akan menyajikan pertunjukkan tari, musik, kelas publik, bazar dan pameran karya, pemutaran dan diskusi film, serta diskusi publik.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Kementerian Kebudayaan secara resmi menetapkan 17 Desember sebagai Hari Pantun. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 163 Tahun 2025 tentang Hari Pantun.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved