Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prijono, Cendekiawan Pelopor Gerakan Pramuka Nasional

Meilani Teniwut
30/7/2024 19:43
Prijono, Cendekiawan Pelopor Gerakan Pramuka Nasional
Tokoh Pramuka nasional, PROFESOR Dr. Prijono(Dok. Wikipedia dan FIB UI)

PROFESOR Dr. Prijono, lahir pada 20 Juli 1905 di Yogyakarta, Indonesia, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan dan pramuka di Indonesia. Pendidikan tinggi yang diterimanya di Universitas Leiden, Belanda, membawanya meraih gelar doktor dalam bidang sastra dan linguistik. Karirnya yang cemerlang tidak hanya terhenti pada bidang akademis, tetapi juga meluas ke ranah politik dan pemerintahan.

Karir Akademik dan Pemerintahan

Prijono dikenal sebagai seorang akademisi dan cendekiawan yang sangat berprestasi. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Belanda, ia kembali ke Indonesia dan aktif dalam berbagai asosiasi serta mendapatkan berbagai penghargaan. Pada 1957, ia diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-12 oleh Presiden Soekarno. Selama masa jabatannya, Prijono memainkan peran kunci dalam pembentukan Gerakan Pramuka.

Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mendirikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan nasional. Ia ditunjuk sebagai salah satu anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang bertugas menyusun Anggaran Dasar organisasi ini. Kontribusinya sangat signifikan dalam merumuskan landasan hukum dan struktur organisasi Gerakan Pramuka, yang kemudian diatur dalam Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961.

Baca juga : Soekarno dan Perannya dalam Gerakan Pramuka Indonesia

Keterlibatan dalam Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka, yang hingga kini menjadi organisasi kepanduan terbesar di Indonesia, mendapatkan landasan yang kuat berkat kerja keras Prof. Prijono dan timnya. Organisasi ini bertujuan untuk membentuk karakter dan kepemimpinan generasi muda melalui berbagai kegiatan yang mendidik dan membina keterampilan praktis serta nilai-nilai moral.

Kontroversi dan Penculikan

Namun, karir Prijono mengalami kemunduran drastis setelah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada 1 Oktober 1965. Meski tidak terlibat langsung dengan PKI, Prijono menjadi salah satu sasaran kritik dan protes mahasiswa. Tuduhan bahwa Prijono mendukung pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diserukan oleh pemimpin PKI, DN Aidit, memicu ketidakpuasan di kalangan mahasiswa.

Pada 11 Maret 1966, Presiden Soekarno memberikan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan guna mengatasi konflik pasca-G30S. Soeharto menggunakan mandat ini untuk membubarkan PKI dan organisasi terkait serta melakukan pembersihan terhadap pejabat yang dianggap berafiliasi dengan PKI. Prijono, yang partainya Murba dianggap pro-PKI, termasuk dalam daftar pejabat yang dicurigai.

Baca juga : Mochamad Achadi, Tokoh Pramuka Nasional Sahabat Soekarno

Pada 16 Maret 1966, Prijono diculik oleh sekelompok aktivis mahasiswa dari Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) dan Laskar Ampera Arief Rahman Hakim, yang diduga mendapat dukungan dari Soeharto. Meskipun Prijono tidak terbukti terlibat dengan PKI, nama baiknya tercemar dan ia dijebloskan ke penjara.

Meninggalnya Prijono

Ia kemudian meninggal dunia secara mendadak pada 6 Maret 1969 akibat serangan jantung, di tengah kondisi yang sangat menegangkan bagi banyak pejabat saat itu. Meski demikian, jasa dan kontribusinya dalam pendidikan dan pramuka tetap dikenang oleh bangsa Indonesia.

Penghargaan yang Diterima

Sepanjang hidupnya, Prijono menerima berbagai penghargaan atas dedikasinya, di antaranya:

Baca juga : Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell, Sang Pecinta Alam Liar

- Bintang Satya Lencana

- Bintang Gerilya

- Dwidya Sistha

Baca juga : Melihat Karier Militer Bapak Pramuka Dunia Baden Powell dan Perannya di Perang Dunia I

- Penghargaan Perdamaian Stalin dari Uni Soviet (1954)

Prijono adalah salah satu tokoh penting yang memberikan sumbangsih besar dalam pengembangan pendidikan dan gerakan pramuka di Indonesia. Warisannya tetap hidup dalam aktivitas dan semangat Gerakan Pramuka yang terus berkembang hingga saat ini.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya